Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kronologi Bentrok Paling Serius di Suriah sejak Penggulingan Bashar al-Assad

Pertempuran di Suriah memburu pengikut Bashar al-Assad telah menelan lebih dari 1000 korban jiwa, sebagian besar warga sipil Alawite.

10 Maret 2025 | 20.35 WIB

Pemeriksaa identitas oleh militer  Suriah setelah ratusan orang tewas akibat bentrok dengan para loyalis  Bashar al-Assad di Latakia, Suriah, 9 Maret 2025. Reuters/Karam al-Masri
Perbesar
Pemeriksaa identitas oleh militer Suriah setelah ratusan orang tewas akibat bentrok dengan para loyalis Bashar al-Assad di Latakia, Suriah, 9 Maret 2025. Reuters/Karam al-Masri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BENTROKAN di sepanjang pantai Mediterania Suriah telah meningkat menjadi tantangan terbesar bagi pasukan keamanan pemerintah baru sejak koalisi yang dipimpin oleh kelompok Islamis Ahmed al-Sharaa menggulingkan Bashar al-Assad pada Desember. Provinsi pesisir Latakia dan Tartus merupakan pusat minoritas Alawite, kelompok agama yang menjadi asal muasal keluarga Assad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertempuran terbaru selama tiga hari di dua wilayah itu telah menewaskan 125 anggota pasukan keamanan pemerintah yang baru dan 148 pejuang pro-Assad, menurut data Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). Jumlah korban tewas secara menjadi 1.018 orang, sebagian besar adalah warga sipil Alawite, Jordan Times melaporkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut kronologi bentrok pasukan suriah dengan pasukan pro-Assad:

Selasa, 4 Maret

Pasukan keamanan melancarkan operasi di lingkungan Daartour setelah sebuah penyergapan oleh anggota sisa-sisa milisi Assad menewaskan dua anggota pasukan keamanan, media pemerintah melaporkan dengan mengutip sumber-sumber keamanan.

Rabu, 5 Maret

Ketegangan meletus setelah sedikitnya empat warga sipil terbunuh dalam sebuah kampanye keamanan di Latakia, kata SOHR.

Kamis, 6 Maret

Direktur provinsi Latakia mengatakan pasukan Suriah bertempur melawan orang-orang bersenjata di bawah pimpinan komandan pasukan khusus era Assad. Dijuluki "Sang Macan", Hassan memimpin pasukan khusus negara itu dan sering digambarkan sebagai "tentara favorit" Assad. Dia bertanggung jawab atas kemajuan-kemajuan penting yang dicapai oleh pemerintah Assad pada 2015.

SANA melaporkan bahwa milisi yang setia kepada presiden yang digulingkan telah menembaki "anggota dan peralatan kementerian pertahanan" di dekat desa tersebut, menewaskan satu anggota pasukan keamanan dan melukai dua orang.

SOHR sebelumnya juga melaporkan "serangan yang dilancarkan oleh helikopter Suriah terhadap orang-orang bersenjata di desa Beit Ana dan hutan-hutan di sekitarnya, bertepatan dengan serangan artileri di desa tetangga". Lembaga yang berbasis di Inggris ini menyebutkan pasukan keamanan Suriah dan pejuang pro-pemerintah melakukan pembantaian terhadap lebih dari 700 warga sipil Alawite di beberapa bagian pedesaan Latakia.

Warga sipil Alawite dan keluarga mereka melarikan diri ke Pangkalan Udara Khmeimim milik Rusia di provinsi Latakia untuk mencari perlindungan. Para pemimpin Alawite kemudian menyerukan dalam sebuah pernyataan di Facebook untuk melakukan "protes damai" sebagai tanggapan atas serangan udara tersebut, yang menurut mereka telah menargetkan "rumah-rumah warga sipil".

Jumat, 7 Maret 2025

Jam malam diberlakukan di provinsi pesisir Latakia. Pasukan keamanan memulai apa yang digambarkan oleh kantor berita resmi SANA sebagai operasi "berskala besar" di kota-kota besar, kota-kota kecil dan pegunungan di Latakia dan negara tetangga Tartus, menyusul kedatangan bala bantuan.

Operasi tersebut menargetkan sisa-sisa milisi Assad dan mereka yang mendukungnya, kata seorang pejabat keamanan yang dikutip oleh SANA. Ia menyerukan warga sipil untuk "tetap tinggal di rumah mereka".

Menurut data SOHR, bentrokan-bentrokan tersebut menewaskan 71 orang dalam satu hari, termasuk di antaranya 35 anggota pasukan keamanan, 32 orang bersenjata, dan empat warga sipil.

Pemimpin Suriah Ahmed Al Sharaa pada Jumat mendesak para pemberontak yang setia kepada presiden terguling Bashar Al Assad untuk meletakkan senjata mereka dan menyerah setelah serangan-serangan paling sengit yang pernah terjadi di negara yang sedang dilanda perang tersebut. "Letakkan senjata Anda dan menyerahlah sebelum terlambat," kata Sharaa.

Sabtu, 8 Maret

Jumlah korban tewas akibat pertempuran di wilayah pesisir Latakia, Suriah, telah meningkat menjadi lebih dari 500 orang. Sedikitnya 120 pemberontak telah terbunuh, dan juga 93 tentara pemerintah, menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, yang juga mengklaim bahwa sedikitnya 330 warga sipil telah terbunuh dalam serangan balasan yang digambarkan sebagai "pembantaian".

Juru bicara SOHR, seperti dikutip DW, mengklaim bahwa warga sipil Alawite, termasuk perempuan dan anak-anak telah dieksekusi dan rumah-rumah serta harta benda mereka dirampas. "Para pemuda dilikuidasi dengan cara yang tidak berbeda dengan operasi yang dilakukan oleh pasukan keamanan [rezim] sebelumnya," katanya.

Minggu, 9 Maret

Pemimpin Suriah bersumpah untuk memburu para pelaku bentrokan kekerasan yang mengadu loyalis Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan dengan para penguasa Islamis yang baru di negara tersebut dan mengatakan bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban dari siapa pun yang melampaui batas kewenangan mereka.

Senin, 10 Maret

Operasi militer Suriah melawan para loyalis mantan Presiden Bashar al-Assad yang terguling telah selesai, kata kementerian pertahanan.

Hassan Abdul Ghany, juru bicara kementerian pertahanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan di X bahwa lembaga-lembaga publik sekarang dapat melanjutkan pekerjaan mereka dan menyediakan layanan-layanan penting. "Kami membuka jalan bagi kehidupan untuk kembali normal dan untuk konsolidasi keamanan dan stabilitas," katanya, seperti dikutip Reuters.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus