Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Laporan bocor dr. k

Hasil komisi bipartisan nasional yang dipimpin bekas menlu as, henry kissinger bocor. banyak dikecam, dianggap kontraversial. komisi tersebut dibentuk untuk memecahkan problem amerika tengah. (ln)

21 Januari 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERNAH sukses di Timur Tengah, Henry A. Kissinger, bekas menteri luar negeri andalan AS, tampaknya tersandung di Amerika Tengah. Komisi Bipartisan Nasional yang dipimpinnya, yang dibentuk Presiden Ronald Reagan khusus untuk memecahkan problem Amerika Tengah, telah menghasilkan laporan yang dianggap kontroversial, paling tidak oleh kalangan politisi AS. "Laporan itu secara tidak bi jaksana lebih memberi tekanan kepada bantuan militer ketimbang penyelesaian politis dan diplomatis," ujar Senator Gary Hart, wakil Partai Demokrat dari Colorado. Sebelum Kissinger menyerahkan secara resmi hasil kerja Komisi kepada Presiden Reagan, pekan lalu, isi laporan sudah telanjur bocor. Gedung Putih bahkan telah membuka beberapa jurus untuk menangkis kecaman para tokoh Demokrat."Kebocoran seperti ini merupakan bagian khas permainan politik Amerika, terutama di tahun pemilihan," tulis koran The New York Times. Dalam laporan setebal 132 halaman itu, 42 halaman khusus berbicara mengenai kepentingan ekonomi. Kecaman terutama ditujukan pada imbauan Komisi untuk meningkatkan bantuan keuangan bagi kawasan berpenduduk sekitar 24 juta itu. Hingga 1990, Amerika Tengah diperkirakan membutuhkan bantuan sekitar US$ 24 milyar. Separuh dari jumlah itu diharapkan mengalir dari Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Bank Pembangunan Antar-Amerika. Sisanya ditanggulangi AS bersama bank-bank komersial dan investor swasta. Pemerintah AS sendiri diharapkan membuka kocek sebanyak US$ 8 milyar melalui pelbagai bentuk bantuan. Padahal, untuk dana serupa, Kongres hanya mengizinkan US$ 400 juta. "Saya khawatir uang yang begitu banyak bakal tersia-sia, atau menguap sama sekali," ujar Walter F. Mondale, bekas wakil presiden yang sedang berkampanye untuk pemilihan presiden. Beranggotakan 12 orang, Komisi Bipartisan Nasional konon "merangkul berbagai ideologi". Mulai dari William Clements, tokoh konservatif Partai Republik dan bekas gubernur Texas, sampai Henry Cisneros, sayap liberal Partai Demokrat. Duduk pula wakil suku minoritas Amerika Latin yang bermukim di AS. Komisi bertemu sebulan penuh, plus selusin rapat khusus. Mereka mengumpulkan "kesaksian" lisan dan tertulis dari 200 orang di Amerika Serikat, termasuk empat bekas menteri luar negeri, dan tiga bekas presiden. Komisi menghabiskan enam hari peninjauan di Amerika Tengah, serta tiga hari di Meksiko dan Venezuela. Secara strategis, Komisi Kissinger tetap melihat Amerika Tengah sebagai "pekarangan belakang" AS yang sedang diancam Uni Soviet dan Kuba. Seraya mcningkatkan bantuan militer untuk El Salvador, Komisi berunaya mendukung gerombolan pemberontak anti rezim kiri Sandinista yang sedang berkuasa di Nikaragua. Justru masalah ini banyak dipertanyakan. Bagi tokoh-tokoh Demokrat, bantuan kepada El Salvador haruslah ditakar dari penghargaan negeri itu terhadap hak-hak asasi manusia. Selama tahun-tahun terakhir, sekitar 35 ribu penduduk sipil lenyap dari negeri itu, 750 ribu lainnya mengungsi ke luar negeri. Di pihak lain, "Kissinger menolak pemerintahan partai tunggal di Nikaragua, tapi menyebut pemerintahan yang sama di Meksiko sebagai rezim revolusioner yang bisa diterima," tulis The New York Times. Karena itu, banyak pengamat melihat hasil komisi ini sebagai sekadar "perubahan nada", bukan perubahan kebijaksanaan. Sedangkan reaksi Soviet lumayan keras. Surat kabar Pravda menyebut laporan komisi sebagai "propaganda baru hegemoni AS di kawasan Amerika Tengah." Bagaimanapun, Reagan tampak puas dengan hasil Komisi. "Mereka ternyata sepakat dengan kami bahwa krisis Amerika Tengah adalah masalah serius," katanya dalam pidato radio, Sabtu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus