Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lengang Yang Tak Tenang

Demonstrasi menentang Shah makin menggebu-gebu walau Teheran & kota lainnya makin tak terkontrol. Campur tangan Amerika diduga sebagai persiapan menghadapi kemungkinan campur tangan Uni Soviet. (ln)

6 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PATROLI militer bergerak dengan mudah. Jalan raya lengang oleh kendaraan. Toko-toko serta kantor-kantor di kiri-kanan jalan pada tutup, tapi sampah terserak di mana-mana. Ini tidak berarti Teheran berada dalam keadaan tenang. Pemogokan buruh menyebabkan produksi minyak negeri itu akhir pekan silam mencapai tingkat terendah, 250 ribu barrel per hari. Yakni setengah dari jumlah konsumsi dalam negeri. Keadaan seperti itu tidak cuma mengacaukan Iran, tapi juga langganan minyaknya di Eropa Barat. Namun yang amat cemas pastilah Israel. Sebagian besar bahan bakar negeri Yahudi itu berasal dari Iran. Demonstrasi masih terus melanda Iran. Korban yang jatuh -- tewas atau cuma luka-luka -- tidak bisa diketahui dengan pasti. Selalu terdapat perbedaan angka resmi dengan catatan para demonstran. Catatan resmi menyebutkan bahwa pada demonstrasi hari Jumat pekan silam, umpamanya, di Teheran tewas, 15 orang, Ahavas (kota minyak) 2 orang dan 15 polisi luka-luka, Maraga 1 orang. Dari kota Hamdan belum ada laporan resmi kecuali bahwa di sana 5 bank dan sebuah restoran dibakar habis pada hari itu. Akibat berkurangnya persediaan minyak, keadaan Teheran dan beberapa kota lainnya makin tak terkontrol. Catu bensin untuk kendaraan diberlakukan dinas kebersihan kota tidak bekerja, aliran listrik kemungkinan akan diputus, sementara para pembuat roti telah mengeluarkan ancaman akan menghentikan produksinya. Keadaan menjadi lebih buruk lagi oleh musim dingin yang menempatkan Iran di sekitar titik beku. Anehnya, keadaan berantakan begini justru makin menambah semangat musuh Shah Iran untuk terus berjuang. Selama tiga hari pekan silam Kedutaan Amerika juga jadi sasaran demon, strasi. "Yankee, pulanglah," teriak para demonstran. Hanya dengan tembakanlah para demonstran akhirnya bisa dicegah menyerbu masuk. "Apapun yang terjadi dengan Shah, kami akan menyokongnya," kata Hodding Carter, jurubicara Deplu Amerika. Salah satu cara Amerika membantu Shah ialah mengi hubungi para penentangnya. Termasuk Ayatollah Rohullah Khomeini yang kini mengasingkan diri di Paris. Amerika mempertimbangkan kemungkinan mengirimkan satuan tugas armadanya ke Teluk Persia. Alasannya: "Untuk evakuasi 40 ribu warganegara Amerika jika keadaan memaksa." Tapi para pengamat di Teheran melihat langkah Washington itu sebagai persiapan terhadap kemungkinan campur tangan Uni Soviet di Iran. Tanda-tanda campur tangan bukan tak terlihat. Tanggal 10 Desember, sejumlah pesawat tempur Mig terbang dari arah laut Kaspia ke dalam wilayah udara Iran. Shah Iran kabarnya memerintahkan tentaranya untuk tidak meladeni provokasi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus