Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taliban akhirnya mengungkap makam pendiri kelompok tersebut, Mullah Omar. Kematian dan penguburan Mullah Omar dirahasiakan oleh Taliban selama bertahun-tahun.
Baca: Harga Melonjak, Budidaya Opium Afghanistan Meningkat 32 Persen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Desas-desus seputar kesehatan dan keberadaan Mullah Omar tersebar luas setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan pada 2001 oleh invasi yang dipimpin Amerika Serikat. Taliban baru mengakui kematian Mullah Omar pada April 2015 bahwa dia telah meninggal dua tahun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan hari Minggu bahwa para pemimpin senior gerakan itu menghadiri upacara di kuburannya pada hari sebelumnya di dekat Omarzo, di distrik Suri di provinsi Zabul. Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, mengalahkan pasukan pemerintah ketika militer pimpinan AS yang menopang rezim mengakhiri pendudukan 20 tahun.
"Karena banyak musuh di sekitar dan negara itu diduduki, untuk menghindari kerusakan makam itu dirahasiakan," kata Mujahid. "Hanya anggota keluarga dekat yang mengetahui tempat itu," ujarnya.
Gambar-gambar yang dirilis oleh para pejabat menunjukkan para pemimpin Taliban berkumpul di sekitar makam bata putih sederhana. Makam itu ditutupi dengan kerikil. Lokasi makam berada dalam bangunan tertutup berbentuk sangkar logam hijau.
"Sekarang keputusan telah dibuat, tidak ada masalah bagi orang-orang untuk mengunjungi makam itu," kata Mujahid.
Mullah Omar, meninggal di usia 55 tahun. Dia mendirikan Taliban pada 1993 sebagai penangkal perang saudara yang meletus setelah pendudukan Soviet selama satu dekade.
Di bawah kepemimpinannya, Taliban memperkenalkan versi aturan Islam yang sangat ketat, melarang perempuan dari kehidupan publik dan memperkenalkan hukuman publik yang keras termasuk eksekusi dan cambuk.
Pengungkapan makam Mullah Omar sehari setelah pejabat Taliban membantah laporan bahwa makam pahlawan perlawanan Lembah Panjshir Ahmad Shah Massoud telah dirusak. Perusakan makam itu, menurut Mujahid, adalah tindakan yang tidak benar dan pelakunya akan dihukum.
Ahmad Shah Massoud adalah warga Afghanistan yang dikenal karena memimpin perlawanan terhadap pendudukan Soviet. Namun ia dibenci oleh Taliban. Ia juga berjuang sampai akhirnya terbunuh pada 2001 oleh Al-Qaeda.
Simak: ISIS Serang Mobil Taliban, 5 Tenaga Kesehatan Tewas
CHANNEL NEWS ASIA