Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mengevakuasi 123 warganya dari Bangladesh menyusul demonstrasi besar-besaran dilakukan mahasiswa untuk memprotes kebijakan pemerintah negara tersebut dalam penerapan sistem kuota penerimaan pegawai pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Selasa 23 Juli 2024 mengatakan 123 warga dievakuasi dengan pesawat khusus Air Asia AK76 sekitar pukul 11.23 waktu setempat dari Bandar Udara Internasional Hazrat Shahjalal di Dhaka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka tiba di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Terminal 2 pada pukul 4.56 waktu setempat.
Meski demikian, menurut keterangan itu, beberapa warga Malaysia memutuskan untuk tetap berada di Bangladesh. Mereka yang bertahan merupakan mahasiswa tahun akhir dan yang memang bekerja di sana.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail dalam sebuah pernyataan mengatakan telah mewakili pemerintah menyambut kepulangan 123 warganya yang tiba dari Bangladesh di KLIA 2.
Cassandra David, seorang warga Malaysia yang belajar di Dhaka Medical College, berterima kasih kepada pemerintah atas upayanya. "Kesejahteraan kami sangat diperhatikan," katanya dalam konferensi pers.
Protes yang dipimpin mahasiswa terhadap kuota pekerjaan pemerintah di Bangladesh berubah menjadi kekerasan minggu lalu, dengan sedikitnya 147 orang tewas.
Pengadilan tinggi Bangladesh kemudian setuju untuk membatalkan sebagian besar kuota setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan yang mendorong pemerintah untuk menutup layanan internet, memberlakukan jam malam, dan mengerahkan tentara.
Pilihan Editor: Tuntutan Demonstran Dipenuhi, Bangladesh Mulai Tenang
REUTERS