Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Membelotnya si kaki labil

Tentang kebobrokan dinas rahasia jerman barat dan pembelotan tiedge. dinas rahasia jerman timur yang di pimpin markus wolf dianggap telah membuat prestasi besar dengan pembelot itu.(ln)

7 September 1985 | 00.00 WIB

Membelotnya si kaki labil
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
ADAKAH Joachim Tiedge berkhianat karena gajinya cuma DM 8.000 (sekitar Rp 3,2 juta) per bulan? Boleh jadi. Ia memang terjerat utang, tapi baru sekarang diketahui jumlahnya mencapai DM 230.000. Belum lagi rekening tak terbayar DM 35.000. Apa pun alasannya, Tiedge jelas tidak memenuhi syarat untuk memimpin BfV (Bundesamtfuer Verfaesungsschutz), dinas rahasia yang bertanggung jawab untuk kontraspionase yang mendeteksi kegiatan subversi dan ekstremis. Atasannya, Heribert Hollenbroich, memang berniat memindahkan kaki-kaki labil - begitu julukannya untuk Tiedge, si pemabuk berat itu - tapi terlambat. Dinas rahasia Jerman Barat kecolongan besar, dan akibatnya tak terbayangkan. "Negara ini seperti keju yang berlubang-lubang," cetus Komentator Dr. Herbert Kremp dalam harian Bild am Sonntag. "Biangnya tak lain dari loyalitas kerdil, materialisme yang keji, dan kepemimpinan yang lalai. Kita ini bukan apa-apa dibanding Prusia." Kalangan dinas rahasia Jerman Barat tentu bisa menangkap apa yang diisyaratkan Kremp "Kami benar-benar hancur. Kami harus mulai dari awal lagi," kata "orang dalam" yang tidak mau disebut namanya. Menata kembali sebuah organisasi dinas rahasia - walaupun berat - mungkin lebih tepat ketimbang mempertahankan lembaga bobrok yang digerogoti "tikus-tikus Jerman Timur". Didirikan oleh Richard Gehlen, dinas rahasia Jerman Barat terpecah pada tiga organisasi: Bnd (Bundesnachrichtendienst), menggarap urusan luar negeri BfV untuk kontraspionase dan MAD (Militerische Abschirm Dienst), dinas rahasia militer. Sepanjang sejarahnya, ketiga badan rahasia itu tak putus diguncang skandal dan pergantian pimpinan, terutama BfV. Kanselir Helmut Schmidt pernah mencemooh dinas rahasia Jerman Barat sebagai klub amatir karena laporannya tidak selengkap berita sebuah koran terbitan Swiss sekalipun. Mutu kerja yang rendah erat kaitannya dengan pergantian pimpinan yang acap kali terjadi. Direktor pertama BfV, Otto John membelot ke Jerman Timur (1954). Penggantinya, Robert Schrubbers, mundur karena terbukti bekas Nazi. Kasus Guenther Guillaume menyebabkan atasannya, Guenther Nollau, tarik diri. Heribert Hollenbroich, atasan Tiedge, meninggalkan BfV karena berselisih dengan Mendagri Friederich Zimmerman soal anggaran. Hubungan mereka telanjur retak, hingga Mendagri tidak mendapat laporan tentang kondisi kesehatan Tiedge. Adapun Bnd terkenal ceroboh menangani dokumen rahasia, sedangkan MAD membuat blunder dengan menuduh Jenderal Kiessling, seorang wakil komandan NATO, homo. Tuduhan itu sama sekali tidak berdasar dan hasil penyelidikan tim parlemen menunjukkan bahwa cara kerja MAD acak-acakan. Hal-hal negatif seperti itu sukar ditemukan pada dinas rahasia Jerman Timur, yang dipimpin Markus Wolf. Tokoh ini sangat lihai memanfaatkan politik pintu terbuka Bonn dan kebobrokan dinas rahasia Jerman Barat. "Wolf bukan saja cemerlang, tapi sangat berpengalaman, tekun, dan sabar," tutur pejabat inteligen Barat, menyanjung. Dengan taktik penetrasi lepas yang ditunjang identitas palsu, Wolf tiap tahun menyelundupkan 1.000 sampai 2.000 orang Jerman Timur ke Berlin Barat. Bermodalkan identitas palsu, agen Wolf lebih dulu diselundupkan lewat negara ketiga, seperti Swedia, Kanada, dan Prancis. Sonja Luneburg, misalnya, dikenal sebagai penata rambut dari Berlin Barat yang muncul di Bonn sesudah "singgah" di Prancis 20 tahun lampau. Banyak pula sekretaris "jatuh" karena dijanjikan liburan mewah ke Laut Hitam, malah kalau perlu dijerat dengan ikatan perkawinan. Kaum penganggur Jerman Barat, yang jumlahnya dua juta itu, merupakan sasaran empuk bagl Wolf. Mereka dimanfaatkan untuk mencuri rahasia politik perdagangan, bahkan militer. Untuk berbagai rahasia ekonomi, Wolf menyediakan US$ 53 juta per tahun, dan dengan ini ia menghemat biaya riset US$ 170 juta. Seakan itu semua tidak cukup, Wolf "menanam" banyak agen diantara 40.000 pelarian, yang tiap tahun menyeberang ke Berlin Barat. Biasanya dari kelompok ini Wolf menemukan agen-agen berbakat yang loyalitasnya bisa diandalkan. Wolf juga pernah gagal, misalnya ketika agennya yang paling cemerlang, Letnan Wener Stiller, membelot ke Jerman Barat (1979). Tapi dengan menjaring "kakap" seperti Tiedge, hampir bisa dipastikan Wolf menggenggam jabatan menteri negara bidang keamanan. Tinggal menunggu pengunduran diri Erich Mielke, 78, yang kini sakit-sakitan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus