HANYA sempat berkuasa 20 bulan, Mayjen Muhammad Buhari digulingkan dalam suatu kudeta tak berdarah, Selasa pekan silam. Bekas menteri perminyakan itu, yang merebut kekuasaan dari penguasa sipil Presiden Shehu Sagari, pada gilirannya digusur rekannya, Mayjen Ibrahim Babangida, kastaf angkatan darat Nigeria. Kudeta diduga terjadi waktu fajar, dan sejak itu bagaimana nasib Buhari tidak diketahui. Jam malam diberlakukan di Ibu Kota Lagos dan beberapa kota lainnya, pelabuhan dan perbatasan ditutup, hubungan telepon dan teleks diputus. Ternyata, kudeta berlangsung sangat mulus, hingga pada Selasa tengah malam, bandar udara Lagos sudah bisa dibuka kembali. Lewat Radio Lagos, penguasa baru Mayjen Babangida mempersalahkan sikap kaku Buhari, yang dinilainya sangat tidak kenal kompromi. "Nigeria diperintah oleh penguasa yang justru memperluas kebobrokan dan bukan membatasinya," ujar Babangida. Disesalkannya juga, selama Buhari berkuasa, Nigeria kian bergantung pada impor. Sedangkan penghasilan yang diperoleh dari ekspor minyak (90% dari penghasilan negara) hanya bisa dimanfaatkan untuk membayar bunga utang luar negeri. Lagi pula, penghematan yang dilancarkan Buhari terlalu ketat hingga ia menolak mengusahakan utang baru seperti disyaratkan IMF (Dana Moneter Internasional). Padahal, dengan suntikan dana yang lumayan, krisis utang bisa diatasi tanpa mengusik cadangan devisa yang diperoleh dari minyak. Nasib Nigeria dan penguasa di sana tampaknya tidak bisa dipisahkan dari minyak. Mendengar adanya kudeta, para pengamat energi di New York segera meramalkan, Nigeria akan segera menaikkan produksi minyaknya - yang dikenal dengan nama Bonny Light Blend - menjadi 1,5 juta barel, dan pada akhir tahun diduga bisa mencapai 1,8 juta barel per hari. Kenaikan ini, kata pengamat tadi, tak bisa dihindarkan karena penguasa baru sangat memerlukan dana dalam jumlah besar. "Kalau tidak kudeta akan terjadi lagi dalam waktudekat," kata Peter Beutel, seorang analis energi. Tapi Babangida, pewaris takhta Nigeria, belum bicara tentang minyak. Ia justru berjanji akan menembus kebuntuan ekonomi dengan liberalisasi perdagangan dan menerlma tawaran utang IMF - yang semula ditolak Buhari -US$ 2,5 milyar. Satu paket dengan utang baru ini ada dua ketentuan lain dari IMF yakni Nigeria mesti mendevaluasikan mata uang naira, dan mengurangi subsidi BBM untuk pemakai minyak dalam negeri. Baru sesudah itu pihak IMF yakin, jalan ke arah penyehatan ekonomi bisa dirintis. Sekalipun begitu, dengan penduduk 100 juta dan terlalu banyak salah urus, pasti tidak akan mudah bagi Babangida untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia sudah menyadari ini sejak awal. Tapi jika Buhari memilih jalan pintas dengan menghukum mati penjahat ekonomi dan menjebloskan ke penjara 500 politisi, Babangida tampaknya akan lebih luwes. Kabarnya, tidak akan terjadi perubahan drastis, bahkan pemerintah tidak sepenuhnya bertukar wajah. Soalnya, separuh dari orang-orang Buhari dipertahankan Babangida dalam Dewan Militer Tertinggi, yang baru terbentuk akhir pekan lalu. Tidak heran jika rakyat berkesimpulan bahwa kudeta memang khusus ditujukan pada Buhari dan pembantu utamanya Jenderal Tunde Idiagbon, yang waktu itu kebetulan sedang dalam lawatan ke Arab Saudi. Berfungsi sebagai kabinet, Dewan Militer Tertinggi beranggotakan 28 orang, 15 di antaranya berasal dari utara seperti Babangida. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, Babangida sebagai ketua Dewan sekaligus merangkap jabatan presideh Nigeria, akan dibantu oleh Komodor Ebitu Ukiwe. Khusus dipercaya menggarap bidang politik, Ukiwe juga menjabat kastaf angkatan bersenjata Nigeria. Dari komposisi ini, para pengamat di Lagos memastikan bahwa pemerintah yang baru akan lebih terpusat pada satu orang: Babangida - tanpa memberi peluang munculnya tokoh nomor dua. Penguasa baru ini tidak mau meniru Buhari yang banyak bergantung pada Jenderal Idiagbon. Di samping itu, Babangida yang populer di kalangan militer - hampir secara mutlak melibatkan orang-orang penting dari angkatan darat, laut, dan udara. Sejak merdeka dari jajahan Inggris pada 1960, rakyat Nigeria telah menyaksikan enam kali kudeta militer, satu di antaranya gagal. Pemerintahan sipil Sagari, yang sempat bertahan empat tahun, akhirnya tersingkir juga. Dengan sejumlah perwira yang mendapat didikan di Inggris dan AS, angkatan bersenjata Nigeria yang berkekuatan 120.000 orang itu tak dapat tidak tumbuh menjadi kekuatan politik yang paling menentukan di negerinya. Tapi harian Independent Punch masih berani mengingatkan bahwa Babangida dan kawan-kawan memikul tugas raksasa. Koran pemerintah The Guardian menyambut dengan komentar "Kami bukanlah orang-orang naif yang bisa saja percaya bahwa suatu keajaiban masih akan terjadi di Nigeria." I.S. Laporan Reuter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini