Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengapa lobi arab melempem

Lobi yahudi semakin mendominasi di kongres as, karena ditopang kekuatan uang. buktinya, bantuan untuk negara-negara arab selalu terjegal, termasuk penjualan awacs yang nyaris batal. lobi arab dianggap tabu. (ln)

5 Juli 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ARAB Saudi akhirnya jadi juga memiliki pesawat AWACS (Airborne Warning And Control System). Pemerintah AS Senin pekan ini menyerahkan pesawat radar mutakhir itu, setelah melewati jalan amat panjang sejak 1981 untuk menggolkan penjualan tersebut di Senat dan Kongres. Paket penjualan peralatan perang bernilai US$ 8,5 milyar itu nyaris dijegal lobi Yahudi yang kuat pengaruhnya di AS. Toh menjelang penyerahan, lobi Yahudi di Kongres masih ribut. Sejumlah anggota Kongres -- atas desakan kelompok tersebut -- mempermasalahkan perlu adanya perlengkapan anti-AWACS, sebagai tindakan preventif jika Arab Saudi menyalahgunakan pesawat itu sehingga mengancam keamanan Israel. Padahal, Presiden Reagan pekan lalu telah menyerahkan surat perjanjian persyaratan penjualan AWACS ke Kongres, yang menjamin amannya pesawat itu di tangan Arab Saudi. Salah satu dari lima syarat itu menyebutkan, peralatan komputer yang amat penting untuk pengoperasian AWACS masih dimiliki AS. Sudah menjadi rahasia umum, lobi Yahudi memang amat kuat di arena politik AS, khususnya untuk kebijaksanaan politik luar negerinya. Mereka berusaha mengontrol kegiatan Kongres dan Senat, serta menekan presiden dan DPR AS tersebut supaya selalu membela kepentingan Israel. Tidak aneh jika masyarakat AS, terutama para wakil rakyat di Kongres dan Senat, menjadi "alergis" terhadap segala hal yang berbau Arab. Begitu hebat pengaruh lobi Yahudi itu, hingga dalam perdebatan soal usul penjualan perlengkapan misil senilai US$ 354 juta untuk Arab Saudi di Senat Juni ini, Senator Richard Lugar, pemimpin para senator yang pro-penjualan, mencetuskan kekesalannya, "Mencengangkan, masalah defisit perdagangan dan soal pentingnya ekspor bagi AS menghilang dari keseluruhan perdebatan." Bukan sekali itu saja para wakil rakyat AS tersebut melupakan kekhawatiran mereka atas defisit perdagangan AS, jika mempertimbangkan penjualan senjata ke negara-negara Arab. Tahun 1984, pemerintah AS membatalkan dua paket rencana penjualan pesawat tempur mutakhir untuk Yordania dan Arab Saudi karena tak mendapat persetujuan Kongres. Arab Saudi berpaling ke Inggris, dan AS kehilangan kontrak senilai US$ 20 milyar untuk jangka waktu 20 tahun. Berkat "kesaktian" lobi Yahudi pula, pemotongan dana bantuan untuk Israel tak ada dalam kamus Kongres AS. Bahkan dana itu terus ditingkatkan jumlahnya. Kongres AS tahun lalu telah menyetujui paket bantuan buat Israel, "yang paling besar selama ini," kata Thomas Dine, dari American-Israel Public Affair Committee (AIPAC), salah satu organisasi lobi Yahudi Amerika, dengan bangga melaporkan sukses kerja mereka. Dana itu terdiri dari US$ 3 milyar bantuan rutin (hampir sepertiga dari seluruh jumlah bantuan luar negeri AS), plus US$ 5 milyar bantuan darurat ekonomi. Mengapa para wakil rakyat AS dapat disetir sedemikian rupa oleh para lobi Yahudi? Jawabnya mudah: karena kekuatan uang. Warga Yahudi Amerika, yang kini berjumlah 6 juta orang, banyak yang berhasil di sektor perekonomian. Dan mereka yang berkantung tebal ini tak pelit merogoh kocek untuk menyumbang kampanye politik para wakil rakyat yang "bersahabat" agar dapat mempertahankan kedudukannya di DPR AS. Duit juga digunakan mereka untuk mendepak yang dianggap tak bersahabat. Tahun 1984 saja, AIPAC mengeluarkan dana US$ 3,6 juta untuk pemilihan anggota Kongres -- sumbangan terbesar yang dikeluarkan suatu organisasi di AS. Jumlah itu baru 4 persen dari seluruh jumlah sumbangan lobi Yahudi tersebut untuk tahun itu. Walau masyarakat Yahudi hanya 2 persen dari seluruh penduduk AS, pengaruhnya kuat. Mungkin karena mereka tercatat sejak dahulu dalam sejarah AS sebagai kelompok yang paling aktif sebagai pemberi suara dan penyumbang kampanye, dibanding kelompok etnis lain. Kalau dahulu pendukung lobi Yahudi terutama dari kelompok liberal yang mengagumi Israel sebagai negara demokrat sosialis yang berhasil, kini ditambah dari kelompok konservatif yang melihat Israel sebagai basis antikomunis. Mengapa lobi Arab selalu mati angin menghadapi lobi Yahudi ? Mungkin karena 3 juta warga Arab Amerika tak terlalu terlibat dalam dunia politik AS. Dan tak seperti kelompok Yahudi yang bersatu membela Israel, masyarakat Arab Amerika terbagi dalam kelompok yang berbeda. Baru tahun 1972, dibentuk NAAA, yang mewakili seluruh warga Arab Amerika. Setelah itu muncul lobi Arab lain, seperti Komite Anti Diskriminasi Arab Amerika (ADC) 1980, dan Institut Arab Amerika (AAI) 1984. Organisasi tersebut telah berupaya memperbaiki citra Arab di mata rakyat AS. Hasilnya ada juga. Kelompok lobi Arab mulai berhasil mendapat pengakuan dari para politisi. Misalnya Presiden Reagan telah menerima delegasi AAI yang menyelenggarakan kongres pertamanya. Tapi untuk mempengaruhi kebijaksanaan, mereka belum berhasil. Pengaruh lobi Yahudi masih di atas angin. Contohnya, selama pemilihan presiden 1984 lalu, Walter Mondale, calon Partai Demokrat, mengembalikan 4 lembar cek masing-masing bernilai USS 1.000 yang dikirim kelompok Arab Amerika. Ia juga mengembalikan cek dari seorang wanita, hanya karena namanya berbau Arab. Sikap alergis terhadap kelompok Arab semakin meningkat setelah aksi teror dilakukan lagi oleh sekelompok bangsa Arab. Misalnya, waktu peristiwa pembajakan kapal Achille Lauro, tahun lalu. Lobi Yahudi di Kongres sampai mengusulkan agar Leon Klinghoffer, orang Yahudi AS yang terbunuh dalam peristiwa itu, diberi medali penghargaan. Pada saat hampir bersamaan, markas ADC diledakkan dengan bom. Direktur regional ADC, Alex Odeh, tewas tapi tak ada reaksi dari masyarakat AS. Farida Sendjaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus