Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenal UNIFIL, Pasukan Perdamaian PBB yang Diserang Israel di Lebanon

Dua prajurit TNI UNIFIL diserang Israel di Lebanon kemarin. Berikut profil UNIFIL yang berada di bawah PBB.

11 Oktober 2024 | 08.23 WIB

Sejumlah prajurit Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/UNIFIL berjalan ke atas geladak KRI Frans Kaisiepo-368 usai mengikuti upacara penyambutan di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 6 Februari 2024. Sebanyak 119 prajurit satgas yang dipimpin Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh tersebut disambut langsung oleh Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali usai melaksanakan tugas misi perdamaian dunia sekitar 12 bulan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perbesar
Sejumlah prajurit Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/UNIFIL berjalan ke atas geladak KRI Frans Kaisiepo-368 usai mengikuti upacara penyambutan di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 6 Februari 2024. Sebanyak 119 prajurit satgas yang dipimpin Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh tersebut disambut langsung oleh Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali usai melaksanakan tugas misi perdamaian dunia sekitar 12 bulan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dua prajurit TNI UNIFIL diserang Israel di Lebanon kemarin, Kamis, 10 Oktober 2024. Mereka mengalami luka-luka setelah diserang tentara Israel di Lebanon selatan.

Serangan ini menuai kecaman dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Kamis 10 Oktober 2024 mengatakan dua prajurit TNI UNIFIL diserang Israel tersebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kedua personil tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik. Luka yang dialami kedua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF,” kata Retno di sela-sela KTT ASEAN yang sedang berlangsung di Laos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski diserang tentara Israel, juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengatakan penjaga perdamaian PBB tetap berada di pos mereka di Lebanon selatan. "Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang pernah kami saksikan dalam 12 bulan terakhir," kata Tenenti dalam sebuah wawancara, Kamis, 10 Oktober 2024.

Sebanyak 50 negara yang menyumbang pasukan UNIFIL telah sepakat untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel. Wilayah itu dikenal sebagai Garis Biru di selatan.

"Kami berada di sana karena Dewan Keamanan (PBB) telah meminta kami untuk berada di sana. Jadi kami akan tinggal sampai situasinya tidak memungkinkan bagi kami untuk beroperasi," kata Tenenti.

UNIFIL mengatakan sebuah tank Israel menembaki menara pengawas di markas utama pasukan di Naqoura pada hari Kamis, mengenai menara tersebut dan menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian terjatuh dari sana. Pasukan Israel juga menembaki posisi di dekatnya, merusak kendaraan dan sistem komunikasi. Pada hari Rabu, tentara Israel sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera yang memantau wilayah tersebut, menurut pasukan penjaga perdamaian dalam sebuah pernyataan.

Israel mengatakan pasukannya beroperasi pada hari Kamis di dekat pangkalan UNIFIL di Naqoura. Saat itu Israel menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi, namun mereka lalu melepaskan tembakan.


Mengenal pasukan UNIFIL


Apa itu UNIFIL?

UNIFIL adalah Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon. Misi penjaga perdamaian ini  didirikan  pada tahun 1978 sebagai bagian dari penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan. Misinya adalah membantu pemerintah Lebanon kembali berkuasa di wilayah tersebut, dan memulihkan perdamaian dan keamanan internasional. 

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL juga bertugas memastikan wilayah operasi mereka bebas dari aktivitas permusuhan dalam bentuk apa pun dan melindungi pekerja kemanusiaan dan warga sipil yang menghadapi ancaman kekerasan fisik.

Pada tanggal 1 Oktober, Israel  memberi tahu  UNIFIL tentang niatnya untuk memulai serangan darat terbatas di Lebanon selatan. UNIFIL memiliki sekitar  10.500 pasukan penjaga perdamaian dari 50 negara. Pasukan darat IDF baru-baru ini telah beroperasi di dekat Pos PBB 6-52. Sejak Israel melancarkan serangannya ke Lebanon selatan, telah terjadi bentrokan antara pasukan IDF dan Hizbullah di kota Maroun El-Ras, Yaroun dan Naqoura, dan UNIFIL menyebut  situasi  tersebut berbahaya dan tidak dapat diterima.

Indonesia menempatkan sekitar seribu prajurit TNI di UNIFIL, yang bertugas di berbagai satuan UNIFIL. Di antaranya Satgas Maritime Task Force, Satgas Batalion Mekanis TNI, dan Satgas Pendukung Markas. Mereka juga ditugaskan di Satgas Indo Force Protection Company, Satgas Koordinasi Sipil-Militer TNI, Satgas Military Community Outreach Unit, dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL itu beroperasi di darat. Sedangkan Satgas Maritime Task Force menjalankan tugasnya di laut. TNI telah mengirimkan tenaga kesehatan di Rafah dan El Arish sebagai respons situasi konflik di Lebanon. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus