Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

Dua istana kepresidenan yang paling ikonik ada di Amerika Serikat yang disebut White House dan Blue House di Korea Selatan. Apa keistimewaan keduanya?

7 Juli 2024 | 14.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Istana Kepresidenan Korea Selatan Gedung Biru dilihat dari Seoul, 9 Maret 2017. REUTERS/Kim Hong-Ji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor atau gedung kepresidenan White House dan Blue House sangat populer di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

White House merupakan Kantor Kepresidenan Amerika Serikat (AS), sedangkan Blue House adalah Kantor Kepresidenan Korea Selatan. Adapun, profil kedua kantor ini sebagai berikut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penampakan Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. Reuters

White House

Bangunan ikonik dan bersejarah ini memiliki enam lantai yang memiliki total seluas 55.000 kaki persegi. Pembangunan ini diinisiasi Presiden AS pertama, George Washington lantaran ingin membuat bangunan sebagai istana kepresidenan di Pennsylvania, Washington D.C.  

Selama pembangunan istana kepresidenan, White House didesain oleh arsitektur kelahiran Irlandia, James Hoban. Ia menerapkan bangunan bergaya Palladian yang diisi lebih dari 100 ruangan. Sementara itu, ia menggunakan material batu pasir yang diimpor dari tambang di sepanjang Aquia Creek, Virginia. 

White House pertama kali ditempati oleh Presiden AS kedua, John Adams. Penempatan ini membuat seluruh pemerintahan federal dipindahkan dari Philadelphia ke Washington. Setelah John, gedung ini ditempati Presiden AS ketiga, Thomas Jefferson yang memperbaharui desain interior dengan perabotan elegan gaya Louis XVI.

Dilansir Britannica, selama perang 1812, White House dibakar tentara Inggris sehingga Presiden AS keempat, James Madison dan keluarga mengungsi dari kota ini. Kemudian, White House Kembali direkonstruksi oleh Hoban sampai kepresidenan James Monroe. Lalu, perubahan gedung juga terjadi ketika kepemimpinan Theodore Roosevelt yang mengubah kantor staf presiden menjadi tempat tinggal keluarga. Selain itu, ia juga membangun ruang tambahan untuk peliharaan anaknya dan ruang anggota kepresidenan.

Pembangunan White House terakhir dilakukan pada pemerintahan John F. Kennedy dengan pihak penanggung jawab adalah sang istri, Jacqueline Kennedy. Sebab, Jacqueline memiliki selera terhadap barang bernilai seni dan bersejarah. Ia menjadikan White House sebagai pusat budaya nasional dan membangkitkan minat publik tentang keindahannya dengan tur mansion.

Blue House

Cheong Wa Dae atau Blue House bermula dari Goryeo ketika kerajaan memiliki aula istana. Lalu, selama era Joseon, bangunan ini dianggap sebagai tempat suci yang berada di luar Sihwamun, gerbang utara Gyeongbokgung.

Wilayah ini menjadi tempat pengikut kerajaan menjanjikan kesetiaan kepada raja. Menurut sejarah dari masa pemerintahan Raja Sukjong, tempat itu dianggap sangat suci sehingga tidak ada raja yang berani mendudukinya.

Selanjutnya, daerah tersebut dinamai Gyeongmudae yang sebagian digunakan untuk melatih bela diri. Saat itu, Bupati Heungseon Daewongun juga memerintahkan pembangunan kembali Istana Gyeongbokgung pada pertengahan abad ke-19 lantaran telah hancur kebakaran pada akhir abad ke-16. Setelah Semenanjung Korea dianeksasi oleh Jepang (1910-1945), kediaman resmi Gubernur Jenderal Jepang dibangun di Cheong Wa Dae.

Menurut Koreaherald, gedung tersebut menjadi kantor administrasi presiden, sekretariat, dan staf lainnya serta kediaman resmi presiden dan ibu negara. Secara resmi, istana kepresidenan ini dinamakan Cheong Wa Dae (Blue House) pada 1960 usai pelantikan Presiden Korea Selatan kedua, Yun Bo-sun. Barulah, pada 1991, bangunan utama Blue House selesai dikerjakan.  

Blue House terdiri dari beberapa bangunan dan taman, termasuk gedung perkantoran utama dengan gaya arsitektur berdasarkan istana Korea dan memiliki atap ikonik ditutupi 150.000 ubin biru. Warna ubin ini yang memunculkan nama Blue House. 

RACHEL FARAHDIBA R  | GERIN RIO PRANATA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus