Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan miliarder George Soros sebagai "tua, kaya, keras kepala, dan berbahaya" karena komentarnya tentang India yang tidak mengalami jalan sulit keluar dari penjajahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidato menjelang Konferensi Keamanan Munich, Kamis, 16 Februari 2023, Soros mengkritik Perdana Menteri India Narendra Modi dengan mengatakan India adalah negara demokrasi tetapi Modi bukan seorang demokrat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pada sebuah konferensi di Sydney pada hari Sabtu, 18 Februari 2023, bahwa komentar Soros adalah tipikal dari "pandangan Euro Atlantis".
Dia mengatakan ada "perdebatan dan percakapan yang harus kita lakukan tentang demokrasi", termasuk nilai-nilai yang mendefinisikan demokrasi saat dunia menyeimbangkan kembali dan menjadi kurang Euro Atlantis.
"Dia sudah tua, kaya, berpendirian keras, dan berbahaya, karena yang terjadi adalah, ketika orang-orang seperti itu dan pandangan seperti itu dan organisasi semacam itu - mereka benar-benar menginvestasikan sumber daya untuk membentuk narasi," kata Jaishankar menanggapi pertanyaan tentang Soros di konferensi Raisina@Sydney.
Dia mengatakan para pemilih India memutuskan "bagaimana negara harus berjalan".
“Itu membuat kami khawatir. Kami adalah negara yang mengalami kolonialisme, kami tahu bahaya apa yang terjadi ketika ada campur tangan dari luar,” tambahnya.
Think-tank Institut Kebijakan Strategis Australia menjadi tuan rumah konferensi satu hari di mana Jaishankar menyoroti dalam pidatonya kebutuhan mendesak untuk "mengurangi risiko ekonomi global" saat India mengambil alih kepresidenan G20.
Dia sebelumnya bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Australia berusaha meningkatkan perdagangannya dengan India untuk mengurangi ketergantungannya pada China, dan telah membentuk kelompok keamanan Quad dengan India, Amerika Serikat dan Jepang.
REUTERS