Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara tentang situasi di wilayah Palestina saat menjadi panelis pada acara roundtable atau meja bundar mengenai hak asasi manusia, perdamaian, dan keamanan di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss pada Rabu, 12 Desember 2023. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan ke-75 tahun Deklarasi Universal HAM (DUHAM) atau disebut juga Hari HAM.
Dalam panel tersebut Menlu Retno berbicara bersama Presiden Polandia Andrzej Duda, Presiden Senegal Macky Sall, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki. Panel dipimpin oleh Wakil Presiden Kolombia Francia Márquez.
Sebagai salah satu panelis, Retno menyampaikan bahwa pada saat para pemimpin dunia memperingati 75 tahun DUHAM, mereka justru menyaksikan pelanggaran HAM berat terjadi di Gaza dan seluruh Palestina.
Gaza saat ini masih berada di bawah pembombardiran Israel yang dilancarkan sejak 7 Oktober lalu, saat kelompok militan Hamas melakukan serangan yang menewaskan 1.147 orang, menurut penghitungan Israel yang sempat direvisi.
Sementara menurut penghitungan otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 18.412 warga Palestina di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Retno dalam panel tersebut mengatakan tindakan Israel yang membunuh masyarakat sipil, merusak rumah sakit, tempat ibadah dan kamp pengungsi, serta memberangus hak-hak dasar Palestina bukanlah bentuk pembelaan diri. “Tindakan ini tidak dapat dibenarkan dan jelas melanggar hukum humaniter internasional,” ujarnya.
Pada awal pertempuran Oktober 2023 antara Israel dan Hamas, negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman mendukung hak Israel untuk membela diri dari serangan Hamas. Namun seiring dengan bertambahnya kematian warga sipil di Gaza, komunitas internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata.
Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata, dan sebanyak 153 dari total 193 negara anggota memberikan suara mendukung. Sepuluh negara menentang resolusi tersebut, dan 23 lainnya abstain. Israel dan AS termasuk dalam daftar negara yang menentang, bersama dengan Austria, Republik Ceko, Guatemala, Liberia, Mikronesia, Nauru, Papua Nugini, dan Paraguay.
Retno pun mengajak negara-negara memperbaharui komitmen bersama terkait pemajuan HAM. Dia sekaligus menyampaikan bahwa Indonesia sangat menyesali kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengesahkan resolusi gencatan senjata pada Jumat, 8 Desember lalu.
Menurutnya, terdapat standar ganda dalam penegakan HAM, dan dia lantas mengajak negara-negara untuk menolak hal tersebut. “Pihak-pihak yang sering mendikte kita mengenai HAM, justru menjadi pihak yang kini membiarkan Israel melanggar HAM,” tuturnya.
Dalam peringatan Hari HAM tersebut, Retno menegaskan agar berbagai pelanggaran HAM segera dihentikan. Dia meminta “proses perdamaian yang sesungguhnya agar segera dimulai khususnya menuju solusi dua negara” dan “akar masalah isu Palestina harus diatasi secara menyeluruh”.
NABIILA AZZAHRA A.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini