MESKIPUN masing-masing yang terlibat dalam sengketa sahara
berbicara tentang keutuhan wilayah, namun soal yang sebenarnya
adalah fosfat. Jenis bahan tambang ini terutama amat penting
untuk memproduksi pupuk buatan yang kini memang lagi dibutuhkan
oleh pertanian dunia. Tadinya harga sumber tenaga ini tergolong
amat murah. Di tahun 1950, seorang pengamat pertambangan malahan
berkata " Lebih mahal harga satu ton pasir dari pada satu ton
fosfat" Tentu saja, sebab waktu itu dunia yang baru saja dilanda
perang dunia, sedang terlibat pembangunan besar-besaran. Dan
pembangunan lazimnya selalu perlu pasir, bukan?
Ketika harga minyak mengalami kenaikan hebat tiga tahun
terakhir ini, harga fosfat juga diam-diam naik. Kenaikan itu
jelas menguntungkan Maroko yang di tahun 1973 menghasilkan 17
persen dari seluruh fosfat yang dihasilkan bumi kita. Bersama AS
(ditambang di wilayah Florida), Maroko mendominir pasaran dunia
fosfat di tahunl 1974. Tahun itu menghasilkan keuntungan 4
milyard dollar kepada negara pengekspor fosfat .1 milyard dari
keuntungan itu jatuh ke tangan Maroko sendiri", kata seorang
broker bahan tambang.
Tahun 1975, dunia fosfat mengalami pukulan. Ini tentu tidak bisa
dipisahkan dari akibat resesi ekonomi yang melanda dunia.
Produksi seluruhnya mengalami penurunan 40% dari yang
dihasilkan tahun sebelumnya. Maroko masih beruntung hanya
mengurangi produksinya sebesar 25%. Sembari
merenung-renungkan kerugiannya, Maroko masih sempat melihat
jalan keluar. Posisi sulit Maroko itu antara lain juga
diakibatkan oleh makin bertambahnya negara penghasil fosfat,
sehingga peranan Maroko dalam menguasai pasaran dunia menjadi
semakin berkurang", kata seorang peninjau.
Tepat pada saat kerisauan itu melanda Rabat, Spanyol mengumumkan
niatnya melepaskan Sahara. Nah, ini kesempatan baik di balik
pasir Sahara itu bersemayam sejumlah besar fosfat. Ditambah
dengan fosfat di Sahara itu yang berada di bumi Maroko akan
merupakan jumlah terbesar dari fosfat yang kini diketahui
manusia Dengan menguasai sumber fosfat di Sahara itu, Maroko --
sebagai eksportir terpenting fosfat dengan mudah bisa mengontrol
harga pasaran bahan tambang itu di dunia. Karena itulah maka
Rabat ngotot untuk menguasai Sahara, meskipun dengan risiko
perang terhadap Aljazair.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini