Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Meninggalkan "teater absurd"

Moynihan mengundurkan diri sebagai dubes as untuk pbb, karena tak dapat bertahan. banyak kecaman terhadapnya tentang politik garis kerasnya, karena pbb dianggap sebagai forum untuk perdamaian. (int)

14 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HANYA 6 1/2 bulan selepas menyerahkan surat-surat kepercayaannya sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB. Daniel P. Moynihan meninggalkan kantor Organisasi Dunia itu. "Lama-kelamaan sidang Dewan Umum PBB ini makin menyerupai teater absurd saja", begitu keluhnya akhir tahun silam. Dihari-hari bulan Nopember itu tersiar kabar mengenai rencana moynihan untuk mengundurkan diri,tapi bujukan Presiden Ford dan Menlu Kissinger kemudian melunakkannya. Profesor jurusan pemerintahan di Universitas Harvard -- penah jadi teman sejawat Kisinger -- untuk masa lama. Moynihan kemudian dipercaya oleh Nixon jadi Dubes India. Di sana pun ia menarik perhatian, " Pulang saja ke Harvard mnengajar, professor." tulis sebuah spanduk pada suatu demonstrasi di New Delhi beberapa tahun silam. Ketika masa jabatannya habis, Amerika Seikat sedang direpotkan oleh dunia ketiga di PBB. Moynihan menyiarkan sebuah tulisan yang mendesak agar Washington bersikeras terhadap tekanan tersebut. Konon lantaran tertarik terhadap jalan fikiran dalam karangan itulah maka Kissinger meminta bekas teman sejawatnya itu mengepalai kantor perwakilan Amerika Serikat di PBB. Merasa mendapatkan dukungan Gedung Putih, Moynihan -- berdarah Irlandia -- betul-betul menjalankan politik garis kerasnya Ketika Idi Amin dari Uganda muncul di PBB, Moynihan menggelarinya "rasialis pembunuh yang memimpin persatuan negara-negara Afrika" Bukan saja negara-negara Afrika yang marah terhadap cacian itu, beberapa negara Barat dan kalangan Deparlu Amerika Serikat sendiri kurang senang Kalangan Deparlu Inggeris mengaku tidak keberatan terhadap garis keras Moynihan, tapi "kita tidak senang dengan cara koboi macam itu" Diplomat Inggeris itu dikutip pula: "Kami menganggap PBB sebagai forum untuk perdamaian bukan untuk pertentangan Kita bisa memenangkan pemungutan suara di sana, tapi pada saat yang sama kita kehilangan teman". Kecaman dari berbagai penjuru itu kemudian memang menyulitkan juga bagi Kissinger Moynian yang bulan Pebruari ini menjadi ketua sidang Dewan Keamanan PBB, akhirnya toh tahu bahwa ia tidak bisa bertahan. Pekan silam ia mengumumkan rencananya untuk mundur di akhir bulan ini "Tapi saya akan kembali ke bidang pemerintahan pada suatu waktu nanti", begitu ia berkata untuk sementara ia akan kembali mengajar, tapi tersiar spekulasi bahwa Moynihan akan mencoba peruntungan di New York dalam pemilihan senator yang akan datang. Diplomat dan guru besar yang suka blak-blakan ini memang bukan kelahiran New York (lahir di Oklahoma 49 tahun silam). Tapi sejak kecil ia berada di tempat berpusatnya PBB itu. Di sana ia mendapat pendidikan -- sembari menjadi tukang lap sepatu, penjaga bar, tukang cuci piring -- dan siapa tahu dari sana pula ia nanti kembali ke gelanggang pemerintahan. Tempat yang ditinggalkannya di PBB kabarnya akan diisi oleh wanita. Salah seorang yang punya kans besar adalah Shirley Black Temple. Nyonya ini juga terkenal sebagai bekas bintang film remaja di Hollywood, berpuluh-puluh tahun silam. Siapa tahu ini atraksi baru di PBB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus