SURAT kabar mingguan Akhbar Al-Yaum terbitan Kairo bikin ribut
awal bulan ini. Presiden Nasser melakukan penggelapan jutaan
dollar. Itu terang berita yang amat menarik Wartawan Jalaluddin
Hamamsi yang,menjadi sumber berita menghebohkan tersebut. Lewat
sebuah bukunya yang dikutip oleh Akhbar Al Yaum, diungkapkan
oleh Jalaluddin bahwa di tahun 1967, almarhum Nasser ada
mengirim uang ke sebuah bank di Swiss untuk dimasukkan dalam
rekening pribadinya "Pada tanggal 28 Mei tahun itu, Nasser
menyetorkan 5 juta dollar ke sebuah bank di Swiss", dan uang itu
ternyata adalah sumbangan dari Raja Faisal 10 hari kemudian, 10
juta dollar dipindahkan atas perintah Nasser dari sebuah bank
di negeri Belanda ke Banque de Paris Uang ini pun konon juga
sumbangan Saudi Arabia kepada Mesir yang baru saja kalah dalam
perang Arab-lsrael.
Hanya beberapa jam setelah berita itu tersiar' Perdana Menteri
Mesir Mamduh Salem, mengumumkan terbentuknya sebuah panitia
penyelidik dengan Ahmad Zendo, direktur bank negara, sebagai
ketuanya. Bekerja beberapa hari, keluar pengumuman: Nasser
bersih, bohong berita Akhbar Al Yaum itu Tindakan selanjutnya?
Hingga akhir pekan silam, tidak ada penahanan atau penuntutan
apa-apa Jalaluddin masih tetap bebas masuk kantornya.
Para peninjau politik di Kairo melihat kejadian terakhir itu
sebagai suatu hal yang tidak terlalu mengejutkan "Usaha
de-Nasserisasi Mesir sejak lama telah dilakukan oleh Presiden
Sadat" kata sebuah sumber diplomatik. Maka sementara di Libya
dan Libanon (terutama golongan kirinya) Nasser masih tetap
pahlawan Arab, di Mesir sendiri ia makin lama makin tidak
"angker". Meskipun tidak berhasil menghitamkan riwayat pemimpin
Mesir yang sudah almarhum itu, tulisan Jalaluddin di Akhbar Al
Yaum tersebut, pastilah tidak akan muncul jika tidak ada angin
begituan dari rezim Anwar Sadat. Kali ini belum berhasil --
kendati dengan pemeriksaan yang nampak kurang meyakinkan Tapi
kesempatan mendatang tentu belum tertutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini