Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mesir berencana membuka kembali kantor Kedutaan Besarnya di Ibu Kota Tripoli, Libya untuk pertama kalinya setelah enam tahun ditutup. Kabar ini berdasarkan sumber-sumber di Pemerintah Mesir dan Libya, yang jika benar adanya maka ini menandai sebuah perubahan pendekatan ke arah yang lebih damai antara Mesir dengan fraksi-fraksi di Libya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rencana pembukaan lagi kantor Kedutaan Besar Mesir di Libya bertepatan dengan dibentuknya pemerintah baru sementara oleh PBB sebagai upaya terbaru untuk menyatukan fraksi-fraksi yang saling bertolak-belakang di timur dan barat Libya.
Suasana bangunan yang porak-poranda akibat perang di Sirte, Libya (23/10). Pemimpin baru Libya akan mengumumkan kemerdekaan pada hari Minggu dan menyelenggarakan pemilu. AP/Manu Brabo
Mesir telah menjadi salah satu pendukung paling berpengaruh pada kubu yang bercokol di timur Libya, yakni komandan militer Khalifa Haftar. Haftar memimpin Angkatan Darat Nasional Libya (LNA), yang melancarkan kampanye untuk mengambil alih Ibu Kota Tripoli, yang runtuh pada Juni tahun lalu.
Mesir melihat sosok Haftar sebagai sebuah opsi terbaik untuk mengamankan wilayah perbatasannya dengan Libya. Bersama Uni Emirat Arab, Mesir mendukung posisi Haftar melawan kelompok Ikhwanul Muslimin di Libya.
Dalam kunjungannya ke Tripoli pada Senin, 15 Februari 2021, delegasi Mesir bertemu dengan pejabat di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri Libya. Dalam pertemuan itu dibahas pengaturan logistik untuk membuka kembali hubungan diplomatik Mesir – Libya di Ibu Kota Tripoli serta kantor Konsulat Mesir di Kota Benghazi.
Sumber intelijen mengatakan sikap Mesir itu adalah langkah awal menuju peningkatan kerja sama bidang politik, ekonomi dan keamanan dengan otoritas di Tripoli.
Mesir menutup kantor Kedutaan Besarnya di Tripoli pada 2014 silam atau ketika banyak misi diplomatik asing di Ibu Kota itu juga angkat kaki menyusul konflik besar. Konflik mengarah pada fraksi-fraksi di Libya yang berebut mendirikan pemerintahan berkuasa di Tripoli dan wilayah timur Libya.
Sebelumnya, Turki sudah lebih dulu membuka lagi kantor Kedutaan Besarnya di Tripoli pada 2017 lalu. Turki adalah rival Mesir dan diduga mendukung fraksi-fraksi di barat Libya.
Sumber: Reuters