Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan video palsu dan akun media sosial palsu untuk menargetkan Wakil Presiden Kamala Harris dan pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz, dalam kampanye Pemilu AS 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari situs resminya, Microsoft menyebutkan dua grup utama yang terlibat dalam penyebaran informasi palsu ini, yang diberi kode nama Storm-1516 dan Storm-1679. Storm-1516 diketahui sebagai troll farm yang didukung Kremlin dan bertanggung jawab atas produksi serta distribusi beberapa video palsu yang menargetkan Harris. Storm-1679, di sisi lain, adalah kelompok baru yang sebelumnya fokus pada Olimpiade Paris 2024, namun kini beralih menyerang Harris melalui video-video palsu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan ini menyoroti upaya Kremlin untuk menciptakan kekacauan melalui penyebaran informasi palsu dan manipulasi media sosial, dalam rangka memengaruhi hasil pemilu mendatang.
Menurut laporan dari Microsoft Threat Analysis Center (MTAC), operasi pengaruh Rusia yang disorot saat ini merupakan bagian dari strategi lebih luas yang digunakan Kremlin untuk mempengaruhi politik dalam negeri AS.
Pada awalnya, Rusia tampak kesulitan menyesuaikan diri setelah Presiden Joe Biden mundur dari pemilihan pada Juli 2024. Namun, sejak Agustus, para aktor yang terlibat dalam kampanye pengaruh ini mulai mengarahkan serangan mereka ke Kamala Harris dan Tim Walz.
Salah satu taktik utama yang digunakan Rusia adalah penyebaran video palsu serta akun media sosial yang menyamar sebagai pengguna AS. General Manager di MTAC, Clint Watts, menyatakan bahwa perubahan fokus ke pasangan Harris-Walz mencerminkan langkah strategis oleh aktor-aktor Rusia untuk mengeksploitasi celah yang dianggap rentan pada kandidat baru ini.
Dikutip dari NPR, salah satu contoh upaya pengaruh yang diungkap oleh Microsoft adalah penyebaran video palsu yang mengklaim Kamala Harris terlibat dalam kecelakaan tabrak lari pada 2011. Video tersebut disebarkan oleh sebuah situs web yang mengaku sebagai stasiun televisi lokal di San Francisco, yang sebenarnya tidak pernah ada.
Dalam video tersebut, seorang wanita yang diidentifikasi Microsoft sebagai aktris, mengaku sebagai korban kecelakaan tersebut. Microsoft mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Taktik lain yang digunakan termasuk video yang menunjukkan dugaan serangan oleh pendukung Kamala Harris terhadap seorang peserta rapat umum yang mendukung Donald Trump. Video ini juga berhasil menarik jutaan penonton, memberikan bukti betapa efektifnya kampanye disinformasi ini dalam menjangkau audiens luas dan memicu perpecahan politik di media sosial.
Pilihan editor: Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi