Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Amerika Serikat yang menyebut dirinya petualangan dan misionaer Kristen telah dibunuh oleh suku terasing dan mengisolasi dirinya dari dunia luar di pulau terpencil, Sentinel di perairan Andaman dan Nicobar, India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut aparat penegak hukum India, pria yang menjadi korban pembunuhan suku terasing di pulau Sentinel diketahui bernama John Allen Chau, 26 tahun. Pria ini diduga ingin mengabarkan ajaran Kristen kepada suku yang tersisa dari abad pra-Neolitik di dunia.
Baca: Ekspedisi Amazon, Peneliti Temukan Suku Terasing di Brazil
"Pembunuh dalam kasus ini terdaftar sebagai tidak diketahui," kata Dependra Pathak, Direktur Jenderal Polisi Andaman dan Nicobar, seperti dikutip dari Times of India, 22 November 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebanyak 6 nelayan lokal yang membawa Chau ke pulau seluas 60 kilometer per segi telah ditangkap terkait dengan tewasnya Chau.
Chau tewas terkena panah milik suku Sentinel ini. Jasadnya ditemukan di pantai dan dimakamkan di dalam tumpukan pasir.
Berdasarkan postingannya di media sosial, Chau telah beberapa kali berkunjung ke India dalam beberapa tahun terakhir. Dia dikabarkan berpetulangan dan memberi kotbah di daerah-daerah di selatan India.
Baca: Kerasnya Hidup Suku Bajau, Mengembara di 3 Negara
Pihak keluarga korban memposting informasi tentang kematian Chau di pulau Sentinel yang dikutip dari laporan yang belum terkonfirmasi.
"Kami baru saja mendapat laporan yang belum terverifikasi bahawa John Allen Chau dilaporkan terbunuh di india saat mau bertemu suku Sentinel di pulau Andaman," tulis seorang anggota keluarga Chau di halaman Instagramnya.
Keluarga menggambarkan Chau sebagai pria, saudara laki-laki dan paman yang tercinta, dan misionaris Kristen, teknisi medis dalam situasi darurat, pelatih bola kaki, dan pendaki gunung.
Baca: Suku-suku Asli Amazon Diteliti Lewat Satelit
"Dia mencintai Tuhan, hidup, membantu mereka yang membutuhkan dan tidak ada yang lain kecuali kasih untuk orang Sentinel, " ujar keluarga korban.
Pihak keluarga menyatakan telah memaafkan pelaku yang membunuh Chau. Keluarga juga meminta warga lokal yang membantu Chau bertemu suku terasing di pulau Sentinel agar tidak dihukum.