Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SINGAPURA
Banjir Rendam Orchard Road
HUJAN yang mengguyur Singapura pada Rabu pekan lalu mengakibatkan banjir di Orchard Road. Kawasan pusat belanja di Negeri Singa ini lumpuh karena air menggenang hingga 0,61 meter. Mobil-mobil yang berada di kawasan itu pun hampir tenggelam.
”Ini merupakan banjir terburuk di wilayah ini sejak 26 tahun lalu,” kata Direktur Public Utility Board, Yap Kheng Guan. Dia mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan yang sangat lebat yang mengguyur Singapura selama dua jam, pukul 09.00-11.00 waktu setempat.
Pasukan pertahanan sipil Singapura memastikan tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam musibah itu. Meski tak ada korban, beberapa toko yang ada di kawasan itu merugi. Seperti yang dialami perusahaan retail RSH Ltd., yang memiliki jaringan toko Massimo Dutti di Liat Towers. ”Untungnya, toko beserta isinya sudah diasuransikan,” kata pemilik perusahaan.
SOMALIA
Militan Islam Bunuh Warga Somalia
PEMERINTAH Somalia mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan oleh militan Islam terhadap warganya yang tengah menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2010, Sabtu malam dua pekan lalu.
Wakil ketua kelompok hak Elman, Ali Yasin Gedi, mengatakan pejuang bertopeng dari kelompok Hizbul Islam menggerebek rumah warga di Distrik Afgoi, selatan Ibu Kota Mogadishu. ”Hizbul Islam membunuh dua orang dan menangkap 35 orang lain. Semuanya fan Piala Dunia,” katanya.
Salah seorang saksi, Sidow Ismail, mengatakan milisi kelompok Hizbul Islam tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya dan melompati dinding rumah. ”Saat itu tengah malam, dan dua putra saya serta warga tengah menonton Piala Dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, Hizbul Islam telah melarang warga menyaksikan pertandingan Piala Dunia karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. ”Sepak bola adalah warisan budaya orang-orang kafir, dan kami tidak bisa menerima orang menyaksikannya. Kami sudah mengingatkan masyarakat agar tidak menyaksikan pertandingan itu,” kata juru bicara Hizbul Islam, Syekh Mohamad Abdi Aros.
AMERIKA SERIKAT
Amerika Kecam Turki
MENTERI Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates menyatakan kekecewaannya atas sikap Turki yang menentang sanksi PBB terhadap Iran atas program nuklirnya. ”Saya kecewa atas suara Turki terhadap sanksi Iran,” kata Gates dalam jumpa pers setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussel, Jumat dua pekan lalu.
Meski kecewa dengan keputusan Turki, Gates berharap hubungan pertahanan antara Amerika dan Turki tetap kuat. ”Turki adalah sekutu lama Amerika dan anggota NATO. Sekutu tidak setuju pada hal-hal tertentu, tapi kami terus bergerak maju,” kata Gates.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan membantah pihaknya telah melakukan propaganda kotor atas penolakan sanksi Iran itu. Erdogan berkeras bahwa Turki telah berkomitmen untuk hubungan baik di Timur dan Barat. Turki dan Brasil memilih menentang sanksi baru terhadap Iran yang diputuskan Dewan Keamanan PBB beberapa waktu lalu.
PAKISTAN
Penangkapan Pemburu Usamah bin Ladin
SEORANG warga Amerika Serikat, Gary Brooks Faulker, 52 tahun, ditangkap di daerah pegunungan di Distrik Chitral, sebelah utara Peshawar, Pakistan Utara, Ahad pekan lalu. Polisi mengatakan Faulker yang berasal dari California ini ditangkap karena tengah memburu Usamah bin Ladin. ”Pada awalnya kami tertawa ketika dia mengatakan ingin membunuh Usamah bin Ladin,” kata juru bicara kepolisian, Mumtaz Ahmad Khan.
Namun hal itu segera ditepis ketika polisi menemukan pistol, pedang, dan peralatan canggih kamera yang digunakan pada malam hari. Polisi juga menemukan sebuah buku berisi ayat-ayat Injil. Dalam pemeriksaan, Faulker mengaku telah mengunjungi Pakistan tujuh kali, dan perjalanannya ke Chitral ini yang ketiga kali.
Juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat, Rick Snelsire, mengatakan bahwa pejabat Amerika sedang mencari akses konsuler untuk warga negara Amerika yang berada di Pakistan. Mereka tengah berupaya agar Faulker mendapat perawatan medis karena kerabatnya menyatakan Faulker menderita sakit ginjal.
FILIPINA
Pengusaha Keturunan Swiss Selamat
PASUKAN Filipina berhasil menyelamatkan pengusaha Filipina keturunan Swiss, Charlie Reith, 72 tahun, yang diduga diculik oleh gerilyawan muslim, Rabu pekan lalu. Laksamana Muda Alexander Pama mengatakan Reith yang telah ditahan dua bulan lebih ditemukan di sebuah hutan di Zamboanga saat pasukan menyerbu sarang para penculik.
Menurut Pama, Reith ditahan untuk dimintai uang tebusan oleh salah satu kelompok gerilyawan yang memiliki hubungan dengan kelompok Abu Sayyaf atau Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Kelompok itu beroperasi di Semenanjung Zamboanga.
Reith mengatakan, pada awal penangkapannya, para pemberontak itu sempat menyarankan agar dirinya dipenggal. Namun hal itu urung dilakukan setelah pemimpinnya meminta Reith diperlakukan baik selama penculikan.
AFRIKA SELATAN
Penghormatan untuk Suu Kyi
PARA pemimpin besar dunia yang melangsungkan pertemuan di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat pekan lalu, menegaskan bahwa proses pemilihan umum di Burma tidak dapat dipercaya. Mereka menuntut diadakannya dialog nasional yang dipandu oleh PBB.
Pemimpin ”sesepuh” Desmond Tutu mengatakan, ”Pemerintah militer Burma tidak melayani masyarakat. Pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun ini tidak akan berbeda.” Sedangkan bekas Presiden Finlandia Martti Ahtisaari mengatakan, ”Negara-negara tetangga telah mengalami dampak dari konflik di wilayah perbatasan dan sangat ingin mencegah terjadinya ketidakstabilan pada masa mendatang.”
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Martti Ahtisaari, Kofi Annan, Jimmy Carter, Lakhdar Brahimi, Mary Robinson, Fernando Henrique Cardoso, dan Desmond Tutu. Para pemimpin yang disebut sebagai sesepuh itu berfoto dengan menyisakan satu kursi kosong untuk pemimpin Burma yang sedang menjalani tahanan rumah, Aung San Suu Kyi. Sabtu, 19 Juni lalu merupakan hari ulang tahun Suu Kyi ke-65.
Suryani Ika Sari (AP, AFP, BBC, Washington Post)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo