Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EROPA
Hantaman Badai Xynthia
BADAI Xynthia menyapu daratan Eropa Barat, Ahad dua pekan lalu. Angin ribut dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam itu menewaskan sedikitnya 58 orang dan mengakibatkan kerugian jutaan euro. Prancis menjadi negara Eropa dengan kerusakan terparah. Setidaknya 45 orang menjadi korban, sebagian besar tewas tenggelam, di negara ini.
Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan jumlah korban tewas masih akan bertambah. Jalan di beberapa wilayah di sekitar La Rochelle di pantai Samudra Atlantik tergenang air sampai setinggi 1,5 meter. Perdana Menteri Prancis Francois Fillon menyatakan musibah ini sebagai bencana nasional.
Sehari sebelumnya, badai Xynthia menerpa Spanyol dan Portugal. Badan meteorologi Spanyol mencatat rekor kecepatan angin 228 km per jam, melebihi kecepatan angin badai Lothar 213 km per jam pada 1999, yang merupakan kecepatan angin tertinggi yang dicatat pemantau cuaca sejak akhir abad ke-19.
Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan Komisi Eropa akan segera memberikan bantuan kepada negara yang paling parah terkena dampak badai Xynthia. Adapun Presiden Parlemen Uni Eropa Jerzy Buzek menyatakan Uni Eropa akan mengeluarkan bantuan dari dana solidaritas bagi pembangunan kembali di negara yang paling parah terkena bencana.
UNI EMIRAT ARAB
Polisi Dubai Ingin Tangkap Netanyahu
KEPALA Kepolisian Dubai berencana meminta surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kepala badan mata-mata Israel atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di kota itu. Jenderal Polisi Dahi Khalfan Tamim, sebagaimana dilaporkan televisi Al-Jazeera, mengatakan dia akan meminta jaksa Dubai mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu dan Kepala Mossad Meir Dagan.
Tamim mengatakan dia ”hampir yakin” agen-agen Israel terlibat dalam pembunuhan komandan Hamas, Mahmoud al-Mabhouh, di sebuah hotel di Dubai, Januari lalu. Senin pekan lalu, Tamim mengatakan Mossad telah ”menghina” Dubai dan negara-negara Barat karena penggunaan paspor palsu oleh para tersangka pembunuhan.
Sebuah harian Uni Emirat Arab menyebutkan Dubai telah meminta Federal Bureau of Investigation (FBI) menyelidiki kartu kredit prabayar keluaran Meta Bank, sebuah bank regional Amerika Serikat, yang digunakan para tersangka. Mengutip sumber FBI, upaya penyelidikan akan mencari sejauh mana keterlibatan Israel dalam pembunuhan itu.
RWANDA
Janda Bekas Presiden Terlibat Genosida
JANDA mantan Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana, yang diduga terlibat dalam genosida pada 1994, ditangkap di sebuah kota di dekat Paris pekan lalu. Pemerintah Rwanda telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Agathe Habyarimana sejak akhir tahun lalu. Rwanda meminta pemerintah Prancis mengejar tersangka genosida yang tinggal di negara itu.
Setelah mendekam selama seminggu di tahanan, Agathe dibebaskan. Namun dia diwajibkan melapor kepada hakim Prancis sebulan sekali dan dilarang meninggalkan Prancis. Kantor Kejaksaan Paris mengatakan pihaknya sedang menunggu permintaan ekstradisi resmi dari Rwanda.
Agathe ditahan hanya seminggu setelah Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengunjungi Rwanda. Dalam kunjungannya, Sarkozy mengakui Paris telah melakukan kesalahan atas peristiwa genosida di Rwanda. Kini dia meminta semua pihak yang bertanggung jawab dihukum.
Pengacara Agathe, Philippe Meilhac, mengatakan segala tuduhan terhadap kliennya tidak berdasar. ”Dia dituduh terlibat berbagai kejahatan, menjadi otak di balik genosida dan kejahatan serius lain, tapi tidak bisa dibuktikan,” katanya. Agathe meninggalkan Rwanda tiga hari setelah suaminya meninggal dan pindah ke Prancis. Pemerintah Rwanda yakin Agathe memainkan peran kunci dalam merencanakan pembantaian.
MALVINAS
Inggris Tolak Tawaran Hillary
INGGRIS menolak tawaran Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton membantu Inggris dan Argentina menyelesaikan sengketa di Kepulauan Falkland atau Malvinas. Hillary menawarkan bantuan itu setelah ketegangan antara Inggris dan Argentina semakin meruncing dipicu keputusan Inggris mengebor minyak di dekat kepulauan.
Hillary Clinton mengatakan sengketa kedua negara harus diselesaikan. ”Bila kami dapat membantu memfasilitasi upaya itu, kami siap lakukan,” katanya. Namun juru bicara Perdana Menteri Gordon Brown mengatakan Amerika tidak perlu terlibat langsung membantu menyelesaikan sengketa. ”Kami menyambut baik dukungan Menteri Luar Negeri untuk memastikan bahwa kita tetap membuka saluran diplomatik tapi tidak perlu terlibat langsung,” katanya. Inggris yakin pengeboran minyak adalah benar dan sah dilakukan.
Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband menyatakan perusahaan pengeboran memiliki hak sepenuhnya di bawah perlindungan hukum internasional. Dia menyatakan kepada parlemen bahwa pemerintah sangat yakin atas kedaulatan Inggris di Kepulauan Falkland. ”Tidak ada negosiasi atas kedaulatan Kepulauan Falkland, kecuali penduduk di sana memang sangat menginginkannya, tapi tampaknya tidak akan mengarah ke sana,” katanya.
INGGRIS
Teroris Kena Fatwa Haram
MUHAMMAD Tahir ul-Qadri, ulama muslim yang memiliki pengaruh di Asia Selatan dan Inggris Raya, menyatakan fatwa haram atas tindakan terorisme yang mengatasnamakan Islam. ”Mereka tidak bisa mengklaim bahwa pengeboman yang mereka lakukan adalah operasi mati syahid dan mereka juga tidak bisa mengklaim bahwa mereka pahlawan buat umat Islam,” kata Tahir ul-Qadri, cendekiawan dan ulama kelahiran Pakistan, dalam konferensi pers di London pekan lalu. ”Bahkan mereka akan menjadi pahlawan di neraka dan mereka akan dibakar api neraka.”
Dalam fatwanya tersebut ia juga menyindir Usamah bin Ladin dan menggambarkan organisasinya, Al-Qaidah, sebagai organisasi kejahatan yang mengatasnamakan Islam. ”Tidak ada tempat yang baik untuk para pelaku pengeboman tersebut dan tindakan mereka bukanlah jihad,” dia menambahkan.
Dr Qadri, pemimpin gerakan Minhaj-ul-Quran, mengatakan dalam fatwa setebal 600 halaman bahwa tindakan terorisme harus dikutuk dan tidak ada alasan atau dalih apa pun untuk mendukungnya. ”Fatwa ini adalah fatwa pertama yang paling komprehensif tentang masalah terorisme yang pernah ditulis selama ini,” ujarnya kepada Reuters.
NIGERIA
Posisi Jonathan Makin Kuat
PEJABAT pelaksana Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, semakin memperkuat posisinya terkait dengan ketidakhadiran Presiden Yar’Adua dalam rapat kabinet pekan lalu. Dia telah menerima dukungan dari Britania Raya, Amerika Serikat, dan pada Senin pekan lalu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengirimkan pesan dukungan, seperti dikutip Al-Jazeera.
Presiden Nigeria tidak muncul dalam sebuah pertemuan kabinet di Ibu Kota Abuja, sekembali dari Arab Saudi setelah tiga bulan menjalani perawatan medis. Pendukung Yar’Adua berharap dia akan hadir di pertemuan pada Rabu. Pertemuan itu diketuai oleh Goodluck Jonathan, wakil presiden, yang bertindak sebagai pejabat presiden.
Selain menimbulkan kekosongan politik dan krisis konstitusional, ketidakhadiran Yar’Adua telah mendorong munculnya protes di jalan-jalan di seluruh negeri, menuntut pengunduran dirinya. Wakil Presiden Goodluck Jonathan ditunjuk menjadi penjabat presiden oleh Majelis Nasional, di Abuja, ibu kota Nigeria. Majelis terdiri atas Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Ninin Damayanti (Al-Jazeera, AFP, Reuters, BBC)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo