Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Italia
Pengusiran Imigran Afrika
LEBIH dari seribu imigran asal Afrika pekan lalu dipaksa meninggalkan Italia menyusul bentrokan berdarah yang pecah di Kota Rosarno, Italia Selatan, sejak Kamis malam dua pekan lalu. Para imigran haram itu diangkut dengan sejumlah bus dan kereta yang disediakan pemerintah Italia.
Pemerintah Italia hingga kini masih menyelidiki siapa dalang dan pemicu kerusuhan selama dua hari tersebut. Namun diduga kuat bentrokan itu merupakan buntut protes para imigran atas sebuah serangan terhadap para pekerja pertanian yang dilakukan para pemuda kulit putih lokal.
Suasana kota makin panas setelah seorang imigran asal Togo terluka dalam bentrokan melawan polisi. Puluhan imigran lantas membakar kendaraan dan melempari jendela-jendela pertokoan di daerah tersebut. Mereka juga melempari polisi dan warga dengan batu.
Lebih dari 50 imigran dan polisi terluka dalam peristiwa tersebut. Polisi sempat menahan sepuluh imigran dan warga lokal. Selanjutnya, pemerintah Italia memutuskan mengirimkan para imigran ke pusat penahanan di tempat lain di selatan Italia akhir pekan lalu, sebelum mereka dideportasi.
Cina
Uji Coba Senjata Penangkis Rudal
Pascapenjualan rudal Patriot Amerika Serikat ke Taiwan, Cina unjuk kekuatan. Cina melakukan uji teknologi senjata militer yang dapat menghancurkan rudal di udara. ”Tes senjata ini merupakan bagian dari sistem pertahanan Cina dan tidak ditujukan untuk menyerang negara lain,” ujar juru bicara Menteri Luar Negeri Cina, Jiang Yu.
Cina sebelumnya mengecam penjualan rudal oleh Amerika Serikat kepada Taiwan. Cina selama ini menganggap Taiwan bagian negaranya. Karena itu, penjualan rudal Patriot kepada Taiwan dianggap sebagai upaya campur tangan urusan dalam negeri Cina.
”Cina menganggap penjualan senjata itu upaya Amerika Serikat mempermalukan mereka,” kata Zhu Feng, pakar hubungan internasional dari Universitas Peking. Taiwan membeli rudal Patriot PAC-3 dua pekan lalu sebagai upaya untuk menahan serangan rudal Cina.
Cina telah memperingatkan Amerika Serikat agar membatalkan penjualan senjata tersebut. ”Posisi kami menentang negara mana pun yang menjual senjata ke Taiwan,” ujar juru bicara Kantor Dewan Negara Urusan Taiwan, Yang Yi.
Israel
Israel Minta Maaf kepada Turki
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi mengirimkan surat permohonan maaf kepada pemerintah Turki atas insiden penghinaan terhadap Duta Besar Turki di Israel. ”Saya berharap ini akan meredakan ketegangan di antara dua negara,” ujar Netanyahu.
Ketegangan itu berawal dari sebuah serial televisi Turki bertajuk Valley of the Wolves yang menayangkan cerita penculikan bayi oleh tentara Israel di Palestina. Tayangan fiksi ini membuat pemerintah Israel kebakaran jenggot. Mereka kemudian mengutus Deputi Menteri Luar Negeri Danny Ayalon bertemu dengan Duta Besar Turki untuk Israel, Oguz Celikkol, di Tel Aviv.
Dalam pertemuan tersebut, Ayalon menghina Celikkol dengan menolak bersalaman dan menempatkan duta besar tersebut di kursi yang lebih rendah daripada dirinya. Selain itu, dalam pertemuan yang dihadiri sebagian besar media Israel, Ayalon menunjukkan arogansinya dengan memindahkan bendera Turki dari meja kerja Celikkol.
Penghinaan ini tentu saja membuat berang pemerintah Turki. Mereka mengultimatum Israel agar meminta maaf, atau mereka akan menarik duta besarnya dari Israel. Ayalon sendiri juga telah mengirimkan permintaan maaf secara pribadi kepada Celikkol. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya menerima permintaan maaf tersebut. Namun ia menekan Israel agar menunjukkan niat baik dalam perdamaian Timur Tengah.
Kroasia
Ivo Josipovic Presiden Baru
Ivo Josipovic terpilih menjadi Presiden Kroasia dua pekan lalu, setelah mengalahkan pesaingnya, Wali Kota Zagreb, Milan Bandic. Josipovic, yang dikenal sebagai pakar hukum, komposer musik, sekaligus anggota Partai Sosial Demokrat Kroasia, memenangi pemilihan karena latar belakangnya bersih dari skandal dan intrik.
Setelah terpilih, pengajar hukum internasional di Fakultas Hukum Zagreb itu berjanji akan bekerja sama dengan Perdana Menteri Jadranka Kosor untuk melakukan reformasi, terutama penanggulangan korupsi yang jamak terjadi di Kroasia. Upaya reformasi ini merupakan syarat utama agar negara di Semenanjung Balkan itu dapat diterima sebagai anggota ke-28 Uni Eropa pada 2012.
Pria yang mengetuai Asosiasi Komposer Musik Kroasia ini terjun ke dunia politik setelah muak dengan ketidakadilan yang dihadapi masyarakat Kroasia selama bertahun-tahun. ”Saya ingin memberikan inspirasi melalui ketegasan, optimisme, serta keberanian bagi masyarakat agar kami dapat berubah menjadi lebih baik,” katanya.
Iran
Amerika Bantah Bunuh Ilmuwan Iran
Meski sebuah organisasi teror di Los Angeles mengaku membunuh ilmuwan nuklir Iran, pemerintah Amerika Serikat membantah bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. ”Tuduhan bahwa kami terlibat dalam pembunuhan itu sangat absurd,” kata juru bicara pemerintah Amerika, Gordon K. Duguid.
Beberapa jam setelah terbunuhnya Dr Massoud Ali-Mohammadi oleh bom motor, kelompok Iran Royal Association mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Pemerintah Iran melalui juru bicaranya, Ramin Mehman-Parast, telah menuduh Amerika dan sekutunya, Israel, bertanggung jawab atas pembunuhan Mohammadi.
”Penyelidikan awal menunjukkan keterlibatan Zionis, Amerika, dan kaki-tangan mereka di Iran,” kata Parast. Peristiwa ini, menurut Iran, merupakan upaya Amerika dan sekutunya untuk menghancurkan program pengayaan nuklirnya.
Dinas Intelijen Amerika (CIA) secara terpisah juga membantah keterlibatannya dalam pembunuhan keji itu. ”Semua dugaan yang melibatkan kami dalam pembunuhan ini jelas salah,” ujar seorang pejabat CIA yang menolak disebut namanya.
Irlandia Utara
Robinson Mundur Sementara
Perdana Menteri Irlandia Utara Peter Robinson mundur sementara selama enam pekan setelah skandal seks istrinya mencuat ke publik. Untuk sementara, posisi Robinson akan diisi oleh Menteri Perdagangan Arlene Foster.
Robinson mundur sementara untuk memudahkan penyelidikan atas dirinya dan istrinya, Iris. Robinson dituduh mengetahui perilaku istrinya yang meminta uang 50 ribu pound sterling dari dua pengembang, tapi tidak memberi tahu pihak berwajib.
Uang ini diberikan Iris kepada pacarnya, pria 19 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah bar. Robinson sendiri mengaku telah meminta House of Commons dan parlemen Irlandia Utara melakukan penyelidikan mengenai sikapnya tersebut.
Skandal ini menghebohkan negara yang pernah hancur karena perang saudara itu. Skandal Iris Robinson, yang juga anggota parlemen untuk Strangford dari Partai Demokratik Union, terungkap awal bulan ini. Ia kemudian memilih mundur dari dunia politik, setelah berupaya melakukan percobaan bunuh diri.
Nunuy Nurhayati, Sita Planasari A. (BBC, AP, Reuters, Press TV)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo