Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Oslo—Norwegia mengumumkan larangan penggunaan cadar, niqab, burka, atau baju perempuan Muslim yang menutupi seluruh tubuh, kecuali mata.
Seperti dilansir laman Euronews, Selasa, 12 Juni 2017, Norwegia menjadi negara terakhir di Eropa yang melarang penggunaan niqab dan burka di tempat umum, khususnya di rumah sakit, sekolah, kampus, dan tempat penitipan anak.
Baca: Parlemen Belanda Larang Cadar dan Burkak di Ruang Publik
Sebelumnya, banyak negara di Eropa telah melarang penggunaan baju serba tertutup itu di antaranya Jerman, Austria, Belgia, sebagian Prancis, dan Bulgaria.
Pelarangan perdana di negara-negara Skandinavia ini dilakukan karena dianggap membatasi komunikasi dan interaksi antarmanusia.
"Pakaian seperti itu akan menyulitkan komunikasi yang sangat penting di ruang publik, khususnya di sekolah-sekolah sehingga murid bisa mendapatkan pendidikan yang baik," kata Menteri Pendidikan Norwegia Torbjorn Roe Isaksen kepada Reuters.
Sedangkan, pelaksana Menteri Imigrasi dan Integrasi Norwegia, Per Sandberg membenarkan bahwa komunikasi adalah hal yang fundamental dalam kehidupan bernegara.
Baca: Anggota DPR Mesir Menyebut Cadar Tradisi Yahudi, Bukan Islam
Norwegia menegaskan, hanya melarang penggunaan cadar, tapi tidak melarang penggunaan jilbab dan kerudung yang masih memperlihatkan wajah.
Aturan ini mendapat kritik dari aktivis Minotenk yang membela hak-hak minoritas. Menurut perempuan yang bernama Linda Noor kepada BBC, hanya sebagian kecil penduduk Norwegia yang menggunakan cadar dan burka. Karena itu, aturan tersebut tak perlu dijadikan sebagai aturan hukum.
EURONEWS | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini