Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Cambridge – Pernyataan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menimbulkan kritik karena dinilai bersifat anti-semit saat berbicara di acara debat yang digelar organsiasi debat Cambridge Union di Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: Dituding Anti-semit, PM Mahathir Mohamad: Saya Tidak Peduli
”Saya punya beberapa teman Yahudi, teman sangat baik, mereka tidak seperti Yahudi lain. Itu sebabnya mereka teman saya,” kata Mahathir pada Ahad, 16 Juni 2019 seperti dilansir Channel News Asia.
Pernyataan Mahathir ini sempat menimbulkan tawa dari sebagian peserta yang hadir, yang dipenuhi mahasiswa dan sejumlah anggota delegasi pemerintah Malaysia. Mahathir sedang dalam kunjungan tiga hari di Inggris saat meladeni acara tanya jawab ini.
Menanggapi pernyataan ini, organisasi Union of Jewish Students mengeluarkan pernyataan.
Baca juga: Soal Larangan Atlet, Mahathir: Israel Tidak Boleh Masuk Malaysia
“Kebebasan berbicara bukanlah lelucon ketika menimbulkan kebencian terhadap kelompok tertentu,” begitu tanggapan Union dalam cuitan pada akun @UJS_UK pada 17 Juni 2019. Organisasi ini memiliki anggota lebih dari 8000 mahasiswa Yahudi, yang berkuliah di sejumlah kampus di Inggris.
Kritik juga disampaikan oleh Adam Cannon, bekas Presiden UJS yang juga berprofesi sebagai pengacara. Dia menilai membiarkan komentar anti-semit dan rasis tanpa sanggahan saat audiens tertawa tidak bisa diterima.
“Memalukan bagi institusi yang besar ini mengizinkan ini terjadi,” kata dia mengenai pernyataan Mahathir yang terjadi dalam acara organisasi debat yang telah berusia 204 tahun ini.
Baca juga: Mahathir: Anwar Ibrahim Setia pada Yahudi
Menurut laman resmi organisasi Cambridge Union, organisasi ini memiliki sekitar 70 ribu anggota di seluruh dunia. “Ini merupakan perkumpulan debat tertua di dunia dan perkumpulan debat siswa di Cambridge,” begitu penjelasan organisasi ini situs www.cus.org. “Union ini tetap menjadi forum unik untuk bertukar ide dan seni debat publik.”
Organisasi ini juga mencantumkan sejumlah tokoh yang pernah diundang untuk audiensi dan tanya jawab. Ini seperti Winston Churchill, Theodore Roosevelt, dan Dalai Lama. Para tamu undangan memiliki latar belakang berbeda dari politisi, atlet olimpiade, pebisnis dan jurnalis.
“Kami mengundang mereka untuk satu tujuan – agar anggota kami dapat bertemu mereka, bertanya kepada mereka, dan mempertanyakan pandangan mereka,” begitu bunyi pernyataan di situs Cambridge Union.
Baca juga: 4 Pernyataan Mahathir Menyoal Israel
Pengurus Union of Jewish Student sebelumnya telah menyatakan berkeberatan dengan keputusan Cambridge Union untuk mengundang Mahathir.
“Kami kecewa Cambridge Union membuat keputusan untuk mengundang PM Malaysia. Kami berharap Mahathir Mohamad akan ditanya secara gencar mengenai pandangannya yang bersifat rasis anti-Yahudi dan agar dia ditunjukkan bahwa pandangannya tidak diterima di kampus di Inggris,” cuit Union pada 12 Juni 2019.
Media Times of Israel melansir pernyataan Mahathir ini dan memberitakan kecaman dari organisasi mahasiswa Yahudi di Inggris. Media asal Israel ini mengatakan Mahathir membuat pernyataan yang bersifat kebencian terhadap Yahudi dalam sebuah acara debat yang digelar di University of Cambridge.
Baca juga: Mahathir Mohamad: Tidak Ada Negara yang Berhak Memecah Yerusalem
Mahathir mengeluarkan pernyataan yang dinilai bernada anti-semit saat menanggapi pertanyaan dari moderator debat Adam Davies.
“Mengapa Anda mengatakan orang Yahudi secara umum cenderung terhadap uang? Ada banyak orang Yahudi, mayoritas Yahudi yang peduli soal Hak Asasi Manusia, keadilan sosial dan demokrasi,” tanya Davies kepada Mahathir.