Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Otoritas Singapura Perangi Sampah Plastik di 1.600 Lokasi

Otoritas Singapura menilai limbah sampah plastik dari kemasan plastik sekali pakai oleh warga negara itu telah berlebihan.

9 Juni 2019 | 12.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Singapura – Pemerintah Singapura melibatkan sekitar 1.600 lokasi untuk memerangi sampah plastik di negara kota itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: LIPI: 400 Ribu Ton Sampah Plastik Masuk ke Laut Tiap Tahun

 

Lokasi ini berupa restoran, pusat perbelanjaan, hotel, supermarket, dan sekolah.

Kampanye anti-sampah plastik ini diberi judul “YESS to Waste Less” dan melibatkan 59 perusahaan dan jaringannya.

“Warga Singapura menggunakan kantong plastik secara berlebihan,” kata Amy Kho, menteri senior negara untuk Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air, seperti dilansir Channel News Asia, pada Sabtu, 8 Juni 2019.

 

Baca juga: Pemerintah Siapkan Kebijakan Kurangi Sampah Plastik - Nasional

 

Menurut Amy, isunya bukan mengenai jenis sampah plastik yang kerap dibuang publik. Tapi, publik perlu mengetahui cara mengurangi hingga menghindari penggunaan peralatan plastik sekali pakai sebanyak-banyaknya. “Sehingga lebih banyak menggunakan alat yang bisa digunakan kembali,” kata dia.

 

Baca juga: Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Hanya 9 Persen

 

Kampanye anti-sampah plastik ini sejalan dengan program “Towards Zero Waste” pada 2019. Acara ini diluncurkan di Gedung IKEA Tampines pada Sabtu kemarin. Ini karena IKEA merupakan toko pertama di Singapura yang menghapus penggunaan kantong plastik secara penuh sejak 2013.

Ilustrasi Sampah Plastik di Gedung IKEA Tampines, Singapura. Straits Times

IKEA juga menghapus penggunaan sedotan plastik dari restoran yang dikelolanya. Perusahaan furnitur asal Swedia itu juga bakal menghentikan penggunaan botol air mineral sekali pakai dan menggantinya dengan kemasan tetra yang bisa didaur ulang.

Straits Times melansir Otoritas Singapura National Environment Agency berharap kampanye di 1.600 lokasi ini bisa mengena kepada jutaan orang konsumen dan mempengaruhi pola hidup mereka.

Pada 2018, warga Singapura menghasilkan 164.500 ton sampah plastik sekali pakai, yang bisa mengisi 300 kolam renang berukuran Olimpiade.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus