Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Pakistan menolak memberikan penjelasan detail mengenai pengiriman lebih dari 1.000 personel tentara ke Arab Saudi. "Kedua pihak, pemerintah maupun militer, tak bersedia memberikan keterangan rinci soal pengerahan pasukan ke Arab Saudi yang diumumkan pekan lalu," tulis Al Jazeera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pertahanan Pakistan Khurram Dastgir-Khan, Senin, 19 Februari 2018, mengatakan kepada Senat bahwa pasukan yang dikirimkan ke Arab Saudi tersebut dalam kapasitas memberikan pelatihan dan nasihat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilustrasi misil nuklir Pakistan dalam Parade militer. Dailypakistan.com.pk
"Kontingen militer Pakistan yang dikirimkan ke Arab Saudi untuk misi pelatihan dan memberikan nasihat dalam batas wilayah geografis Kerajaan," katanya seperti dikutip Al Jazeera, Jumat, 23 Februari 2018.
Namun demikian, keterangan Menteri Pertahanan di depan anggota Senat tidak memuaskan Ketua Senat Raza Rabbani karena dia tidak memberikan informasi detail. "Penjelasannya tidak memadai," kata Rabbani.
Sejumlah tentara Pakistan memeriksa seorang pengendara motor saat berpatroli di dekat sekolah umum militer di Peshawar, 12 Januari 2015. A Majeed/AFP/Getty Images
Pengiriman pasukan ini sebagai tambahan dari 1.600 personel tentara yang sekarang sudah berada di Arab Saudi sesuai dengan kesepakatan 1982 antara Pakistan dan Arab Saudi. Menurut laporan Al Jazeera, kesepakatan kedua negara itu, antara lain Pakistan memberikan pelatihan terhadap militer Arab Saudi guna mendukung keamanan dalam negeri.
Sejak 1967, Pakistan telah melatih lebih dari 8.200 personel tentara Arab Saudi. Kedua negara juga melakukan latihan militer bersama.