Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus sudah menyiapkan rencana pemakaman jika dia meninggal nanti. Pemimpin umat katolik itu, ingin acara pemakaman yang sederhana, di mana seremonial pemakaman untuk seorang Paus pun disederhanakan. Namun, dia belum berencana mengundurkan diri dari jabatannya saat ini meskipun baru-baru ini kesehatannya memburuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Paus Fransiskus pada Minggu, 17 Desember 2023, akan berusia 87 tahun. Dalam wawancara dengan stasiun televisi asal Meksiko N+ pada Rabu, 13 Desember 2023, Paus mengatakan adalah hal yang masuk akal mulai mengurus ‘kepulangannya’.
“Ketika usia tua sudah tiba dan Anda sudah mencapai limit Anda, maka Anda perlu bersiap,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus sudah menderita sejumlah penyakit dalam 10 tahun kepemimpinannya sebagai pemimpin umat katolik di dunia. Dia pernah di rawat di rumah sakit karena bronchitis akut hingga memaksanya membatalkan sejumlah kunjungan dinas, di antaranya KTT iklim PBB yang ke-28 di Dubai.
“Bersyukur, itu bukan pneumonia,” kata Paus Fransiskus, yang sebagain paru-parunya sudah pernah diangkat.
Kendati kesehatannya mulai membuat waswas, Paus Fransiskus menyatakan tidak berencana mengundurkan diri, dia bahkan akan memegang jabatan itu hingga akhir hayat. Akan tetapi, dia menyebut ada kemungkinan dia mengambil langkah sama seperti paus sebelumnya, Paus Benedict XV, yang tercatat dalam sejarah sebagai paus yang mengundurkan diri dari posisinya dalam enam abad. Paus Benedict XV mengundurkan diri karena kondisi kesehatan dan mentalnya.
“Dia (Paus Benedict XV) adalah sosok hebat dan rendah hati, di mana saat dia menyadari sudah mencapai batas kemampuannya – dia mendorong dirinya untuk mengatakan ‘cukup’,” kata Paus Fransiskus.
Di antara rencana pemakaman yang diutarakan Paus Fransiskus adalah dia ingin di kubur di luar Vatikan. Saat ini Paus Fransiskus sedang bekerja sama dengan stafnya di Tahta Suci untuk menyederhanakan seremonial pemakaman Kepausan. Dalam wawancara tersebut dia sambil guyon mengatakan akan menjadi orang pertama yang ‘debut’ (pemakaman disederhanakan).
Paus terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan adalah Leo XIII pada 1924. Ketika itu, jenazahnya dipindahkan dari St. Peter’s Basilica ke St. John Lateran di Basilica.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini