Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Eren Erturul, 14 tahun, pelajar laki-laki asal Turki yang tinggal dan bersekolah di Prancis dihukum oleh otoritas sekolah karena memberikan salam hormat untuk tentara Turki yang gugur dalam Operasi Perdamaian Musim Panas di utara Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari dailysabah.com, Sabtu, 19 Oktober 2019, Eren tinggal di kota Saint-Usage, Prancis. Dia memenangkan penghargaan dalam sebuah acara yang diselenggarakan sekolah, namun penghargaan itu diambil lagi sebagai bentuk hukuman karena Eren memberikan salam hormat kepada tentara Turki yang gugur dalam operasi anti-teror.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ilustrasi salam hormat. Sumber: wikiHow
Ayah Eren, Ali Erturul, mengatakan kepala sekolah tiba-tiba mengambil kembali trophy dari tangan putranya sambil mengklaim salam hormat yang dilakukan Eren adalah sebuah bentuk provokasi terhadap Prancis dan hal seperti itu tidak boleh dilakukan di sekolah.
"Putra saya mengatakan kepada kepala sekolah kalau dia hormat untuk menghormati para tentara Turki yang gugur," kata Ali.
Kedua orang tua Eren mendatangi sekolah dan mengatakan kepada kepala sekolah kalau tindakan putra mereka tidak bisa digolongkan sebagai tindakan kriminal. Sebaliknya, atlit asal Prancis Antoine Griezmann juga memberikan salam hormat di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow ketika Prancis mengalahkan Kroasia pada malam final Piala Dunia 2018. Dengan begitu, sekolah tidak seharusnya merespon Eren seperti itu yang masih seorang pelajar.