Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemerintah Mesir Sita Kapal Ever Given yang Memblokir Terusan Suez

Kapal kontainer Ever Given, yang sempat memblokir jalur perdagangan dunia karena tersangkut di Terusan Suez, tidak bisa meninggalkan Mesir.

14 April 2021 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal kontainer Ever Given, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia ditarik oleh dua kapal lainnya saat proses evakuasi setelah tersangkut di Terusan Suez, Mesir 29 Maret 2021. Kapal Ever Given telah terdampar di terusan Suez setelah diterpa angin kencang. Suez Canal Authority/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal kontainer Ever Given, yang sempat memblokir jalur perdagangan dunia karena tersangkut di Terusan Suez, tidak bisa meninggalkan Mesir. Dikutip dari Channel News Asia, Pengadilan Mesir telah mengeluarkan perintah sita terhadap kapal sepanjang 400 meter itu hingga nilai ganti rugi yang disebabkannya dibayar.

"Kapal Ever Given telah kami sita karena kegagalan membayar ganti rugi senilai US$900 juta (Rp13,1 triliun)," ujar Kepala Otoritas Kanal Suez, Osama Rabie, Selasa, 13 April 2021.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kapal milik Jepang, dioperasikan Taiwan, serta berbendera Panama itu sempat tersangkut di Terusan Suez selama sepekan pada akhir Maret lalu. Pemicunya adalah badai pasir yang membuat kedua ujung kapal menabrak bibir terusan hingga tak bisa digerakkan lagi.

Karena Terusan Suez adalah jalur perdagangan utama antara Eropa dan Asia, tak ayal insiden Ever Given membuat perdagangan dunia lumpuh sesaat. Kapal-kapal perdagangan yang hendak melintasi Terusan Suez harus memilih antara mengambil jalur perdagangan yang lebih jauh atau menunggu kapal Ever Given berhasil diapungkan lagi. Mayoritas memilih menunggu.

Jika hanya menghitung kerugian tertundanya pengiriman barang per hari, maka total kerugian yang harus dibayarkan pemilik dan operator Ever Given sekitar US$90 juta (Rp1,3 triliun). Namun, menurut Otoritas Kanal Suez, nilainya membengkak 10 kali lipat karena menimbangkan berbagai biaya tambahan mulai dari perbaikan bibir Terusan Suez hingga biaya pembebasan.

"Kerugian dari terhentinya perdagangan, perbaikan, dan pengapungan kapal lagi dihitung oleh Pengadilan Ekonomi Ismailia," ujar Osama Rabie.

Menurut laporan Channel News Asia, negosiasi antara pemilik kapal, Shoei Kisen Kaisha, dengan Otoritas Kanal Suez tengah berlangsung perihal pembayaran ganti rugi. Namun, detil jalannya negosiasi belum diketahui.

Sementara itu, untuk saat ini, kapal Ever Given ditambatkan dulu di Danau Bitter, tak jauh dari Terusan Suez. Di saat bersamaan, Pemerintah Mesir tengah mengkaji kemungkinan memperluas lebar Terusan Suez agar insiden yang sama bisa dihindari.

Baca juga: Mesir Pertimbangkan Perluas Terusan Suez

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus