Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Setelah Armada AS Turun, Perusahaan Pelayaran Pertimbangkan Kembali ke Laut Merah

Perusahaan pelayaran terkemuka dunia, termasuk Maersk dan Hapag-Lloyd, berhenti menggunakan rute Laut Merah setelah peningkatan serangan Houthi.

27 Desember 2023 | 13.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kontainer terlihat di kapal kontainer Hapag-Lloyd Chacabuco di Terminal Kontainer HHLA Altenwerder, di Sungai Elbe di Hamburg, Jerman 31 Maret 2023. REUTERS/Phil Noble

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CMA CGM Perancis meningkatkan jumlah kapal yang melakukan perjalanan melalui Terusan Suez, katanya pada Selasa, 26 Desember 2023, bergabung dengan Maersk yang kembali ke wilayah tersebut setelah upaya yang dipimpin AS untuk mencegah serangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan pelayaran terkemuka dunia, termasuk Maersk dan Hapag-Lloyd, berhenti menggunakan rute Laut Merah setelah kelompok militan Houthi Yaman mulai menargetkan kapal-kapal bulan ini, sehingga mengganggu perdagangan global melalui Terusan Suez.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebaliknya mereka mengubah rute melalui Afrika bagian selatan, perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal. Kanal ini merupakan jalur laut tercepat antara Asia dan Eropa.

Perusahaan pelayaran sekarang sedang meninjau apakah aman untuk kembali setelah Amerika Serikat mengumumkan inisiatif keamanan maritim multinasional di Laut Merah sebagai tanggapan terhadap serangan terhadap kapal oleh kelompok Houthi Yaman.

CMA CGM telah melakukan “evaluasi mendalam terhadap lanskap keamanan”, katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kami saat ini sedang menyusun rencana untuk meningkatkan secara bertahap jumlah kapal yang transit melalui Terusan Suez. Kami terus memantau situasi dan kami siap untuk segera menilai kembali dan menyesuaikan rencana kami sesuai kebutuhan.”

Grup pelayaran kontainer Jerman Hapag-Lloyd akan memutuskan pada Rabu apakah akan melanjutkan perjalanan melalui Laut Merah, kata seorang juru bicara.

“Besok kami akan memutuskan bagaimana kami akan melanjutkannya,” kata juru bicara Hapag-Lloyd pada Selasa, menolak berkomentar lebih lanjut.

Perusahaan tersebut mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan mengarahkan 25 kapal pada akhir tahun ini untuk menghindari daerah tersebut.

Maersk yang berbasis di Denmark mengatakan pada Minggu  bahwa mereka sedang bersiap untuk melanjutkan operasi pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden, mengutip pengerahan operasi militer pimpinan AS yang dirancang untuk menjamin keamanan perdagangan di wilayah tersebut.

Maersk tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Selasa tentang kapan pihaknya akan mengembalikan kapal-kapal tersebut ke Terusan Suez dan bantuan apa yang telah diterimanya dari pasukan maritim pimpinan AS.

Dalam pemberitahuan yang diposting di situsnya pada Selasa, CMA CGM mencantumkan 28 kapalnya sedang dialihkan di sekitar Tanjung Harapan, dibandingkan dengan 22 kapal dalam daftar sebelumnya yang diterbitkan Kamis lalu.

CMA CGM merupakan salah satu jalur peti kemas yang menerapkan biaya tambahan karena adanya perubahan rute kapal, sehingga menambah kenaikan biaya transportasi laut sejak Houthi mulai menargetkan kapal.

Mediterranean Shipping Co. mengatakan kapal kontainer United VIII diserang saat transit di Laut Merah pada Selasa. Kelompok Houthi juga pada Selasa mengklaim telah menembakkan rudal ke kapal tersebut, tanpa mengatakan bahwa kapal tersebut terkena serangan.

Dua ledakan di Laut Merah dilaporkan terjadi oleh sebuah kapal yang berlayar di lepas pantai Yaman pada Selasa, tak lama setelah dua pesawat tak berawak terlihat, kata otoritas maritim Inggris.

Otoritas maritim Inggris mengatakan kapal tersebut melakukan kontak dengan pasukan koalisi dan laporan mengatakan awaknya selamat dan kapal tersebut melanjutkan pelayarannya.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus