Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEMERINTAH Malaysia bersepakat dengan Ocean Infinity asal Inggris untuk melanjutkan pencarian bangkai pesawat MH370 yang hilang sejak 2014. Pesawat ini belum ditemukan selama 11 tahun. Pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing membawa 239 penumpang di dalamnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan bahwa dengan menyetujui syarat dan ketentuan layanan Ocean, kementeriannya bersedia meneken perjanjian dengan perusahaan robotika kelautan itu, pada Jumat, 21 Maret 2025. "Ini membuka jalan bagi Ocean Infinity untuk melanjutkan operasi pencarian dasar laut guna menemukan bangkai pesawat MH370 di area baru yang diperkirakan seluas 15 ribu kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan," katanya, dikutip dari Antara.
Penggunaan Jasa Ocean Infinity
Pemerintah Malaysia membayar Ocean Infinity jika bangkai pesawat ditemukan dengan biaya keberhasilan sebesar 70 juta dolar Amerika, sekitar Rp 1,16 triliun. "Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan operasi pencarian dan memberikan kepastian bagi keluarga penumpang MH370," kata Loke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
No Find, No Fee
Dikutip dari Al Jazeera, meskipun kesepakatan yang telah diselesaikan ini mengizinkan pembayaran sebesar Rp1,16 triliun juta kepada Ocean Infinity, pencarian ini mengikuti kebijakan 'no find, no fee'. Perusahaan hanya akan dibayar jika menemukan lokasi bangkai pesawat. Seperti misalnya pencarian pada 2018, Ocean Infinity tidak menemukan apa pun.
Area Pencarian
Menurut Menteri Loke, pencarian baru ini diperkirakan akan mencakup area seluas 15 ribu kilometer persegi di lokasi baru di Samudra Hindia bagian selatan. Sebelumnya, pencarian yang dilakukan oleh Malaysia, Australia, dan Cina telah mencakup 120.000 kilometer di Samudra Hindia bagian selatan.
Upaya pencarian saat itu didasarkan data komunikasi otomatis antara satelit Inmarsat dan pesawat. Persetujuan akhir untuk pencarian yang terbaru ini diberikan tiga bulan setelah Malaysia menyetujui secara prinsip rencana pencarian tersebut.
Kilas Balik Hilangnya MH370
Pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menghilang pada 8 Maret 2014. Pesawat ini membawa 239 penumpang di dalamnya yang terdiri atas 227 penumpang dan 12 awak. Pesawat itu diyakini jatuh di Samudra Hindia bagian selatan dan hingga kini tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan modern.
Setelah MH370 menghilang, penyelidik menemukan bahwa sistem komunikasi pesawat dimatikan kurang dari satu jam setelah penerbangan malam. Namun, radar militer menangkap sinyal yang menunjukkan bahwa pesawat berbalik arah melintasi Malaysia melewati Pulau Penang, kemudian mengarah ke utara Sumatera.
Dari 26 negara yang terlibat dalam misi pencarian dan penyelamatan, tidak ada yang menemukan pesawat tersebut. Setelah berminggu-minggu pencarian yang tidak menunjukkan hasil memuaskan, pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa pesawat itu terbang hingga kehabisan bahan bakar sebelum akhirnya jatuh ke dasar Samudra Hindia bagian selatan.
Sejak saat itu, sejumlah puing yang diduga berasal dari pesawat tersebut telah ditemukan terdampar di pesisir Afrika serta beberapa pulau di Samudra Hindia. Keluarga penumpang MH370 sebelumnya pernah mengajukan tuntutan kompensasi terhadap Malaysia Airlines, Boeing, produsen mesin Rolls-Royce, serta perusahaan asuransi Allianz.