Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan telah memperingatkan warga yang tinggal di dekat perbatasan dengan Korea Utara untuk waspada, setelah laporan media mengatakan lebih dari 90 balon yang membawa berbagai benda termasuk sampah dan kotoran telah terdeteksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Korea Selatan pada Rabu 29 Mei 2024 mengatakan benda-benda tak dikenal yang diyakini berasal dari Korea Utara terlihat di dekat perbatasan yang dijaga ketat dan mendesak masyarakat untuk menjauh dan melaporkannya ke militer atau polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, lebih dari 90 balon telah terdeteksi, beberapa diantaranya mendarat di darat, sementara yang lainnya masih di udara, lapor Yonhap News, mengutip sumber militer.
Foto-foto yang dipublikasikan di media Korea Selatan menunjukkan sebuah balon putih yang mengembang dengan kantong plastik diikatkan padanya dan pada gambar lain tampak seperti balon yang roboh dengan sampah berserakan di sekitarnya.
Militer Korea Selatan mengutuk tindakan tersebut sebagai “pelanggaran nyata terhadap hukum internasional”.
"Ini sangat mengancam keselamatan rakyat kami. Korea Utara sepenuhnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi akibat balon-balon tersebut dan kami dengan tegas memperingatkan Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan tidak manusiawi dan kasar ini," kata militer.
Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara mengeluarkan sebuah pernyataan pada Ahad yang berjanji untuk menggunakan “kekuatan yang kuat untuk membela diri.” Ia memperingatkan bahwa “gundukan kertas bekas dan kotoran” akan dikirim ke Korea Selatan sebagai tanggapan atas “barang-barang kotor” yang mereka kirimkan ke Korea Utara.
Selama bertahun-tahun, aktivis Korea Selatan telah mengirimkan balon ke Korea Utara membawa selebaran yang mengkritik para pemimpinnya dan memory stick USB yang berisi video musik K-pop.
Selain propaganda anti-Pyongyang, para aktivis di Korea Selatan telah meluncurkan balon yang membawa antara lain uang tunai, konten media yang dilarang, dan bahkan Choco Pies – makanan ringan Korea Selatan yang dilarang di Korea Utara.
Awal bulan ini, sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Korea Selatan mengklaim telah mengirimkan 20 balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang dan stik USB berisi musik pop Korea dan video musik melintasi perbatasan.
Parlemen Seoul mengesahkan undang-undang pada Desember 2020 yang mengkriminalisasi peluncuran selebaran anti-Pyongyang. Namun, para kritikus menyuarakan kekhawatiran terkait kebebasan berbicara dan hak asasi manusia.
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang sejak perjanjian gencatan senjata mengakhiri pertempuran pada Perang Korea 1950-1953.
Militer besar mereka saling berhadapan di perbatasan antar-Korea dan Korea Utara telah mengerahkan rudal dan roket yang ditujukan ke Korea Selatan dan secara rutin mengancam akan memusnahkan negara tetangganya tersebut.
Korea Utara juga meluncurkan balon ke arah selatan yang menyerang para pemimpin Seoul. Dalam salah satu peluncurannya pada 2016, balon-balon tersebut dilaporkan membawa tisu toilet, puntung rokok, dan sampah. Polisi Seoul menggambarkannya sebagai “zat biokimia yang berbahaya”.
Pilihan Editor: Peluncuran Satelit Terbaru Korea Utara Gagal, Apa Sebabnya?
REUTERS