Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan Belgia mengoleksi puluhan ribu kotak kaleng antik dari seluruh dunia yang dia kumpulkan sejak tiga dekade.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaleng warna-warni yang ditumpuk tinggi di sekitar kolektor Belgia Yvette Dardenne dulunya berisi barang-barang mulai dari cokelat, permen, kopi dan beras hingga tembakau, bedak dan semir sepatu, dan berasal dari India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, 9 Agustus 2021, Yvette Dardenne, 83 tahun, telah mengumpulkan hampir 60.000 kotak kaleng antik dari seluruh dunia sejak memulai koleksinya sekitar 30 tahun yang lalu.
Yvette Dardenne, 83 tahun, dari Belgia, menggambarkan dirinya sebagai "buxidaferrophile", berdiri di antara ribuan kotak kaleng litograf antik, yang merupakan bagian dari koleksi besar hampir 60.000 kotak yang dimulai 30 tahun lalu, di rumahnya di Grand-Hallet, Belgia 5 Agustus 2021.[REUTERS/Yves Herman]
Koleksinya, yang sekarang mengisi sampai empat rumah, semuanya dimulai dengan kotak cokelat Cote d'Or dengan gambar ilustrasi lukisan seorang gadis pirang dengan topi biru, kata Dardenne kepada Reuters, berdiri di tengah kotak kaleng yang disusun hati-hati dalam rak di kincir air abad pertengahan dekat rumahnya.
Kemudian, kaleng-kaleng itu baru datang kepadanya, katanya.
"Saya belum kemana-mana. Saya tidak bepergian. Orang-orang masih mengira saya sering bepergian. Segera diketahui (bahwa saya mengumpulkan kotak). Kadang-kadang, tepat setelah suami saya pergi ke kantor, seseorang akan muncul untuk menawarkan saya sesuatu," kata Dardenne, yang tinggal di Grand-Hallet di provinsi Liege Belgia.
Seorang perempuan memegang celengan dengan simbol swastika, didistribusikan oleh rezim Nazi untuk mengumpulkan uang selama Perang Dunia II, bagian dari koleksi besar hampir 60.000 kotak kaleng antik, dimulai 30 tahun yang lalu oleh Yvette Dardenne, 83 tahun, dari Belgia, di Grand-Hallet, Belgia 5 Agustus 2021. [REUTERS/Yves Herman]
Salah satu harta terbesar Dardenne adalah kaleng bermotif rumit dari tahun 1868 yang menunjukkan lambang dengan dua kuda di atasnya, yang digunakan untuk mengemas biskuit yang dibuat oleh Huntley & Palmers dari Reading, Inggris.
Ini dianggap sebagai kotak kaleng antik pertama yang memiliki litograf, menurut Dardenne. Ia juga memiliki kotak kaleng antik lainnya seperti celengan berlambang swastika yang dibagikan rezim Nazi selama Perang Dunia II.
Dardenne mengatakan orang-orang bisa melihat koleksi kotak kaleng antik miliknya dengan janji temu.
REUTERS