Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Para perempuan dari semua agama atau kepercayaan di Selandia Baru diminta untuk mengenakan kerudung pada hari Jumat, 22 Maret 2019 dalam peringatan seminggu setelah serangan teroris terhadap umat Muslim di 2 masjid di Christchurch yang menewaskan 50 orang dan melukai puluhan orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah seorang penyelenggara peringatan tragedi di Christchurch, Anna Thomas mengatakan acara itu bertajuk Solidaritas dalam Kerudung.
Baca: 5 Fakta Soal Serangan Teror di Selandia Baru
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tujuan dari ajakan perempuan di Selandia Baru mengenakan kerudung adalah untuk menunjukkan kepada Muslim di Selandia Baru bahwa mereka tidak sendirian. Kerudung ini juga sebagai wujud rasa hormat.
Menurut Thomas, Dewan Perempuan Islam di Selandia Baru setuju dengan ide perempuan mengenakan kerudung.
"Mereka semua sungguh tersentuh dengan gerakan ini, dan menunjukkan Selandia Baru bersama mereka dalam kedukaan kami," kata Nasreen Hannif, anggota Dewan Perempuan Islam, seperti dikutip dari thestar.com.my, Rabu, 20 Maret 2019.
Serangan teroris di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret 2019 telah mengejutkan dunia.Pelaku serangan teror di Selandia Baru menayangkan secara langsung di Fcebook dan seketika itu juga disebarkan ke seluruh platform.