Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Sabtu, 21 September 2024, diurutan pertama berita tentang Cristiana Barsony-Arcidiacono perempuan dibalik perusahaan misterius diduga pembuat pager yang meledak di Lebanon. Barsony-Arcidiacono adalah CEO Italia-Hongaria dan pemilik BAC Consulting yang disebut-sebut memproduksi pager-pager yang meledak di Lebanon. Keberadaannya kini tak diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diurutan kedua top 3 dunia, berita Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters pada Jumat, 20 September 2024, yang mengakui Israel bertindak terlalu jauh dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Peters mengatakan Tel Aviv telah menciptakan kesengsaraan bagi orang-orang tidak bersalah. Perang Gaza sudah berkecamuk selama 11 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Siapa Perempuan di Balik Perusahaan Misterius Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon?
Cristiana Barsony-Arcidiacono mungkin menjadi perempuan yang paling dicari di seluruh dunia, setelah gelombang ledakan pager di Lebanon yang menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 2 ribu orang. Namanya menjadi buruan media massa setelah perusahaannya terungkap telah melisensikan desain pager dari produsen asli Taiwan, Gold Apollo. Tetapi kepada NBC News, ia membantah telah memproduksinya.
Barsony-Arcidiacono, 49 tahun, adalah CEO Italia-Hongaria dan pemilik BAC Consulting yang disebut-sebut memproduksi pager-pager yang meledak di Lebanon. Barsony-Arcidiacono menguasai tujuh bahasa dan memiliki gelar PhD di bidang fisika partikel.
Menurut penelusuran Reuters, ia tinggal di sebuah apartemen di Budapest yang dihiasi dengan gambar-gambar telanjangnya sendiri, dan karier yang membawanya berkeliling Afrika dan Eropa untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan. Kenalan dan mantan rekan kerja memberikan gambaran Barsony-Arcidiacono sebagai perempuan cerdas yang mengesankan.
Baca selengkapnya di sini
2. Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters pada Jumat mengatakan Israel bertindak terlalu jauh dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Ketika berbicara kepada Radio New Zealand, Jumat, 20 September 2024, ia juga menegaskan dukungan negaranya terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegal di wilayah Palestina.
"Kami harus melakukan yang terbaik yang untuk mencoba dan memastikan bahwa kesengsaraan ini berakhir," kata Peters.
Menanggapi pertanyaan tentang hak Israel untuk membela diri, ia mengatakan Israel memiliki hak tersebut, tetapi akan tiba saatnya argumen tersebut tak lagi bisa dipertahankan ketika begitu banyak orang tak berdosa telah menjadi korban
Baca selengkapnya di sini
3. Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi ledakan pada perangkat komunikasi yang digunakan ribuan warga negara Lebanon pada 17-18 September 2024. Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan Lebanon pada 19 September 2024, insiden tersebut menewaskan 32 orang dan mengakibatkan 4.250 org luka-luka, di mana 300 korban dalam kondisi kritis.
KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan simpul-simpul WNI di Lebanon. Sampai berita ini diturunkan, tidak ada WNI yang menjadi korban. KBRI akan terus memonitor perkembangan, melakukan komunikasi intensif dengan WNI, serta terus mengimbau WNI agar dapat mengikuti proses evakuasi yang dipersiapkan KBRI Beirut.
Berdasarkan data KBRI Beirut, terdapat 152 WNI yg menetap di Lebanon. Sejak penetapan Siaga 1, KBRI telah memfasilitasi kepulangan 25 WNI dalam tiga tahap gelombang. Sedang sebagian besar lainnya memilih tetap tinggal di Lebanon. WNI yang masih bertahan di Wilayah Lebanon tersebut mayoritas sebagai mahasiswa. Adapun nomor Hotline KBRI Beirut yang bisa dihubungi adalah +96170817310
Baca selengkapnya di sini