Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian di Provinsi Jilin, Cina telah menangkap seseorang yang diduga menikam empat orang Amerika Serikat dan satu warga negara Cina dengan pisau di sebuah taman pada Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepolisian di Distrik Chuanying, Kota Jilin, menerima laporan terkait serangan pisau tersebut pada Senin pukul 11.49. Mereka segera bergegas ke lokasi dan melarikan para korban luka ke rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tersangka yang merupakan seorang pria bermarga Cui, ditangkap oleh polisi pada hari yang sama, menurut sebuah pernyataan polisi yang dirilis pada Selasa.
Di antara kelima korban, empat di antaranya warga Amerika yang merupakan para akademisi yang diundang dari Cornell College di Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat, dan saat ini sedang mengajar di Universitas Beihua.
Satu warga negara Cina lainnya merupakan turis yang mencoba menghentikan serangan tersebut. Kelima korban telah menerima perawatan yang tepat dan kondisi mereka tidak mengancam jiwa, kata polisi.
Penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini sedang dilakukan.
Rektor Cornell College, Jonathan Brand, dalam sebuah pernyataan mengatakan para tendik berada di Cina untuk mengajar sebagai bagian dari program kemitraan dengan universitas setempat.
Mereka didampingi seorang anggota fakultas dari Universitas Beihua, lembaga mitra perguruan tinggi tersebut di Cina, pada saat serangan terjadi. Para tendik itu sedang mengunjungi sebuah kuil di Taman Beishan ketika diserang oleh seorang laki-laki yang membawa pisau, kata Perwakilan Iowa Adam Zabner kepada kantor berita Reuters.
Belum ada laporan mengenai motif pelakunya, dan tidak ada mahasiswa dari perguruan tinggi Iowa tersebut yang turut serta dalam program saat ini.
Zabner mengatakan saudaranya laki-lakinya merupakan salah satu korban penikaman tersebut. David Zabner adalah seorang mahasiswa doktoral di Universitas Tufts yang sebelumnya mengajar di Cornell dan kemarin sedang melakukan perjalanan keduanya ke Cina bersama Cornell.
Ia ditusuk di bagian lengan dan sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit, kata saudaranya. “Dia belum dipulangkan pagi ini, tetapi dia baik-baik saja,” kata Zabner kepada CBS News.
Sebuah video yang beredar di sosial media X pada Senin, 10 Juni 2024, memperlihatkan orang-orang tergeletak di tanah di sebuah taman sambil berlumuran darah. Reuters mewartakan mereka dapat mengidentifikasi lokasi video berdasarkan alfabet Cina yang tertulis di dinding, struktur dinding dan tata letak jalan setapak, namun tidak bisa memastikan kapan video itu diambil.
Pihak berwenang Cina tidak segera mengeluarkan pernyataan publik tentang insiden tersebut, begitu juga media Cina yang tidak langsung memberitakannya.
Perwakilan Kongres Iowa, Mariannette Miller-Meeks, mengatakan pihaknya sedang meminta untuk berbicara dengan Kedutaan Besar AS di Cina mengenai masalah ini, untuk memastikan para korban luka-luka mendapat perawatan dengan baik dan keluar dari Cina dengan cara yang layak.
Gubernur Iowa Kim Reynolds mengatakan dia telah menghubungi delegasi federal negara bagian tersebut serta Departemen Luar Negeri AS. “Mohon doanya untuk kesembuhan mereka sepenuhnya, kepulangan mereka dengan selamat, dan keluarga mereka di rumah,” tulis Reynolds di media sosial.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada CBS News mereka mengetahui “laporan mengenai insiden penikaman di Jilin”, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Perwakilan Ashley Hinson dari Iowa menulis di media sosial: “(Saya merasa) ngeri karena beberapa anggota fakultas Cornell College ditikam secara brutal di Cina. Tim saya telah berkomunikasi dengan Cornell College & akan melakukan segala daya kami untuk membawa pulang orang-orang Iowan ini dengan selamat.”
Presiden Cina Xi Jinping tahun ini berjanji mengundang 50 ribu pemuda Amerika ke Cina untuk mengikuti program studi guna meningkatkan hubungan antar manusia. Menurut data AS, saat ini terdapat kurang dari 900 pelajar pertukaran Amerika yang belajar di Cina, dibandingkan dengan lebih dari 290 ribu pelajar Cina di Amerika.
Pilihan Editor: 4 Tenaga Pendidik Amerika Serikat Ditikam di Cina
ANTARA | CBS NEWS | REUTERS