Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Paris – Polisi Prancis menembakkan gas air mata untuk membubarkan sejumlah pengunjuk rasa di kawasan elit Champs Elysee pada Ahad, 14 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: Siapa Rompi Kuning dalam Unjuk Rasa Terburuk di Prancis
Tindakan ini dilakukan beberapa jam setelah Presiden Emmanuel Macron dan sejumlah pemimpin Eropa meninjau parade militer pada peringatan Hari Bastille.
“Jalur jalan ini dibuka untuk lalu lintas publik seusai parade militer berakhir. Namun, sejumlah pengunjuk rasa dari gerakan rompi kuning mencoba menduduki area ini,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 14 Juli 2019.
Saat polisi membubarkan para pengunjuk rasa, Macron dan tamu negara telah meninggalkan lokasi menuju Istana Kepresidenan Elysee untuk bersantap siang.
Baca juga: Polisi Prancis - Jaket Kuning Bentrok pada Demonstrasi di Paris
Para pengunjuk rasa ini mencoba memblokir jalan raya menggunakan barikade besi, tong sampah, dan benda lainnya.
Terdengar sejumlah ledakan keras saat polisi menembakkan gas air mata. Pengunjuk rasa, yang sebagian mengenakan topeng, melempari polisi dengan berbagai benda sambil berteriak. Mereka juga membakar tong sampah.
Pengunjuk rasa pindah ke jalan kecil di sebelahnya dan mencoba memblokir jalan menggunakan tong sampah. Polisi lalu menembakkan lebih banyak gas air mata.
Baca juga: 5 Hal Penting Soal Unjuk Rasa Jaket Kuning di Prancis
Sebuah rekaman video menunjukkan seorang pengunjuk rasa memukul seorang polisi dan menendanginya karena menyemprotkan merica kepada warga. Polisi dan rekannya melawan menggunakan tongkat pemukul.
Kepala Polisi Paris, Didier Lallement, mengatakan kepada media bahwa ketertiban berhasil dipulihkan. Ada sekitar 200 orang perusuh yang mencoba menguasai kawasan Champs Elysee namun berhasil dibubarkan.
Lallement mengatakan ada potensi terjadinya masalah serupa pada malah hari peringatan Hari Bastille. Namun, polisi menegaskan turis di kota fesyen itu aman.
Baca juga: Takut Tertular Demo Prancis, Mesir Larang Penjualan Rompi Kuning
Hari Bastille dirayakan setiap 14 Juli untuk memperingati penyerbuan penjara Bastille pada 1789, yang menandai momen penting dalam Revolusi Prancis.