Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

Presiden Guatemala yang baru akan mempertahankan kantor kedutaan besar Guatemala di Yerusalem.

15 Januari 2020 | 11.50 WIB

Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Sumber: Yoni Kempinski/israelnationalnews.com
Perbesar
Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Sumber: Yoni Kempinski/israelnationalnews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei akan mempertahankan kantor kedutaan besarnya di Israel tepatnya di kota Yerussalem. Seorang juru bicara pada Selasa, 14 Januari 2020 membenarkan hal tersebut, dimana hal ini dilakukan setelah adanya tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selain akan mempertahankan kantor Kedutaan Besarnya di Yerusalem, dalam pertemuan dengan Menteri Sains dan Teknologi Israel, Ofir Akunis, di Guatemala, Presiden Gimmettei juga mengatakan pihaknya akan menyatakan kelompok Syiah di Libanon yang didukung oleh kelompok Hizbullah di Iran sebagai organisasi teroris. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Anda menunjukkan persahabatan mendalam yang selama ini telah berlangsung lama antar kedua negara. Yerusalem telah menjadi jantung orang-orang Yahudi selama 3 ribu tahun dan kami berusaha untuk memperkuat hati kami” kata Akunis kepada Presiden Guatemala.

Ratusan umat Yahudi mengutupi tubuhnya dengan talit atau selendang saat berdoa di tembok ratapan pada libur Paskah Yahudi di Yerusalem, 22 April 2019. Selama libur Paskah umat Yahudi berziarah ke tembok ratapan untuk berdoa. REUTERS/Ammar Awad

Menurut Akunis, Hizbullah adalah organisasi teroris yang pada kenyataannya merupakan unit frontal Iran yang diduga bertujuan menghapus Israel. Untuk itu, Akunis pun sangat mengapresiasi sikap Presiden Giammattei tersebut. 

Giammattei adalah mantan dokter bedah dan sekaligus mantan kepala sipir penjara. Dia akan dilantik menjadi Presiden Guatemala untuk periode jabatan empat tahun ke depan.

Sebelumnya Presiden yang akan lengser Jimmy Morales memindahkan Kedutaan Besar Guatemala ke Yerusalem pada Mei 2018, hanya dua hri setelah kedutaan AS di buka di Yerusalem.

israelnationalnews.com | reuters.com | Galuh Kurnia Ramadhani 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus