Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Putin Kunjungi "Sahabat Tersayang" Xi Jinping dalam Kemitraan tanpa Batas

Ini perjalanan kedua Putin ke luar negeri dan yang pertama ke luar bekas Soviet sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.

17 Oktober 2023 | 11.14 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing untuk menghadiri Forum Belt and Road Ketiga di Beijing, Cina, 17 Oktober 2023. Parker Song/Pool via REUTERS
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing untuk menghadiri Forum Belt and Road Ketiga di Beijing, Cina, 17 Oktober 2023. Parker Song/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Beijing pada Selasa, 17 Oktober 2023, untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dalam perjalanan yang diawasi secara luas yang bertujuan untuk menunjukkan kepercayaan dan kemitraan "tanpa batas" antara kedua negara bahkan ketika perang di Ukraina memanas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ini adalah perjalanan keduanya ke luar negeri sejak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang bermarkas di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada Maret, Putin dan rombongan terbang ke Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada Selasa pagi, menurut rekaman video Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia disambut oleh Menteri Perdagangan Cina Wang Wentao.

Ini juga merupakan perjalanan resmi pertama pemimpin Kremlin tersebut ke luar negara bekas Uni Soviet pada tahun ini, setelah mengunjungi Kyrgyzstan, bekas republik Soviet, awal bulan ini.

ICC, yang menuduh Putin mendeportasi anak-anak dari Ukraina secara ilegal, mewajibkan 123 negara anggota pengadilan untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika ia menginjakkan kaki di wilayah mereka. Baik Kyrgyzstan maupun Cina bukan anggota ICC, yang dibentuk untuk mengadili kejahatan perang.

Terakhir, Xi bertemu "sahabat tersayangnya" di Moskow hanya beberapa hari setelah surat penangkapan itu dikeluarkan. Pada saat itu, Xi mengundang Putin untuk menghadiri forum Belt and Road ketiga di Beijing, sebuah forum kerja sama internasional yang dipelopori oleh pemimpin Cina.

Putin akan menghadiri resepsi pembukaan resmi forum yang diselenggarakan oleh Xi dan berbicara dengan para pemimpin Vietnam, Thailand, Mongolia dan Laos – Indonesia juga hadir – pada Selasa, media Rusia melaporkan.

Sebagai tamu utama forum tersebut, Putin akan berbicara setelah Xi pada Rabu dan akan bertemu dengan presiden Cina untuk pembicaraan bilateral pada hari itu juga.

Beijing telah menolak kritik Barat terhadap kemitraannya dengan Moskow bahkan ketika perang di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, dan bersikeras bahwa hubungan mereka tidak melanggar norma-norma internasional, dan Cina memiliki hak untuk berkolaborasi dengan negara mana pun yang mereka pilih.

Putin terakhir kali mengunjungi Cina untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari 2022 ketika Rusia dan Cina mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” beberapa hari sebelum presiden Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina.

Ini akan menjadi kehadiran ketiga Putin di Forum Belt and Road, yang berlangsung hingga Rabu. Ia menghadiri dua forum sebelumnya pada 2017 dan 2019.

 

Forum Belt and Road

Forum ini berpusat pada inisiatif Belt and Road, sebuah rencana besar yang diluncurkan oleh Xi satu dekade lalu yang diharapkan dapat membangun infrastruktur global dan jaringan energi yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa melalui jalur darat dan laut.

Putin memuji inisiatif tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah platform kerja sama internasional, di mana “tidak ada yang memaksakan apa pun pada orang lain.”

Sejak awal konflik di Ukraina, Rusia telah memperkuat hubungan energinya dengan Cina sebagai tanda kerja sama ekonomi mereka.

Rusia mengekspor sekitar 2,0 juta barel minyak per hari ke Cina, lebih dari sepertiga total ekspor minyak mentahnya. Moskow juga berencana membangun pipa gas alam kedua ke Cina.

Meskipun para pemimpin perusahaan minyak dan gas Rusia Rosneft dan Gazprom akan menjadi bagian dari delegasi perjalanan Putin, tidak ada kesepakatan baru di bidang energi yang diharapkan.

Menurut Kremlin, perjalanan tersebut bukanlah kunjungan “bilateral penuh”, melainkan kunjungan yang dilakukan di sela-sela konferensi internasional.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus