Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Qatar dan Chad sepakat memulihkan hubungan diplomatik setelah putus pada Agustus 2017. Menurut Menteri Luar Negeri Qatar kepada media, kedua negara telah meneken kesepakatan pemulihan hubungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Qatar dan Chad memutuskan hubungan diplomatik pada Agustus 2017 menyusul sikap Arab Saudi," Al Jazeera melaporkan, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. [thepeninsulaqatar.com]
Kesepakatan itu dicapai setelah Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Chad, Mahamat Zene, di Doha.
Selama pertemuan, tulis Al Jazeera, kedua negara membicarakan perkembangan dan saling memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Lolwah al-Khater, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan, kedua negara akan segera mengembalikan duta besar masing-masing.
"Sebuah kemenangan bagi diplomasi kedua negara, satu di antaranya didasarkan pada prinsip-prinsip dialog dan kepentingan yang membawa perdamaian dan kemakmuran bagi kedua bangsa," bunyi cuitan akun Twitter @Lolwan_Alkhater.Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. [thepeninsulaqatar.com]
Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyambut baik atas pemulihan hubungan baik kedua negara yang disampaikan melalui akun Twitter.
Chad menutup kantor kedutaan besar Qatar di N'Djamena pada Agustus 2017, setelah menuding Qatar terlibat dalam ketidakstabilan negaranya melalui negara tetangganya, Libya. Sikap itu direspon Qatar dengan memerintahkan penutupan kedutaan Chad di Doha seraya menuduh negeri di Afrika itu melakukan propaganda buruk terhadap Qatar.