Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin, 23 September 2024, Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 100 orang tewas akibat serangan Israel yang bertubi-tubi di wilayah selatan negara tersebut. Militer Israel mengonfirmasi telah melakukan lebih dari 300 serangan terhadap target Hizbullah, serta mengimbau penduduk di selatan Lebanon untuk mengungsi dari daerah yang dijadikan tempat penyimpanan senjata oleh kelompok tersebut. Ini menjadi peringatan besar pertama dalam konflik yang telah berlangsung hampir satu tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel meluncurkan serangan udara paling besar terhadap Hizbullah yang didukung Iran, dengan sasaran wilayah selatan Lebanon, lembah Bekaa di timur, dan daerah utara dekat perbatasan Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat setelah serangan udara Israel pada Jumat di pinggiran selatan Beirut yang menewaskan lebih dari 45 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, serta melukai puluhan lainnya. Hizbullah menyatakan bahwa 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan tersebut.
Serangan Israel ini terjadi dua hari setelah insiden ledakan besar yang melanda Lebanon, menewaskan setidaknya 37 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuding Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan ini.
Sejak perang Israel di Gaza dimulai, konflik lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat, menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, setelah serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu.
Kecaman Dunia Terhadap Israel Serang Lebanon
1. Arab
Dunia Arab mengecam keras serangan Israel ke Lebanon dan menyerukan tindakan internasional yang terpadu untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut. Kecaman ini terus meningkat, dengan banyak pemimpin dunia memperingatkan potensi konflik yang bisa berubah menjadi perang regional, setelah serangan yang menewaskan dan melukai ratusan orang.
2. Iran
Sebagai sekutu Hizbullah, Iran menuduh Israel berusaha menariknya ke dalam konflik yang bisa berujung pada "konsekuensi yang tak terpulihkan." Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Iran ingin damai, sementara Israel dianggap sebagai pihak yang memprovokasi konflik besar ini. Iran memperingatkan bahwa perang yang lebih luas di Timur Tengah tidak akan menguntungkan siapapun. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel sebagai tindakan "gila" yang bisa membawa dampak berbahaya.
3. Yordania
Raja Yordania Abdullah II menegaskan dukungannya bagi Lebanon, menekankan pentingnya keamanan dan keselamatan warganya di tengah perang yang berlangsung. Dalam percakapan dengan Perdana Menteri Lebanon, Raja Abdullah memperingatkan bahaya dari eskalasi Israel dan mendesak upaya internasional untuk menghentikan agresi sebelum memicu perang regional. Ia juga menyerukan diakhirinya perang di Gaza sebagai langkah awal untuk menghentikan ketegangan di kawasan.
4. Qatar
Qatar mengutuk agresi Israel yang telah menyebabkan ratusan kematian dan ribuan luka-luka di Lebanon. Mereka memperingatkan bahwa kekerasan ini dapat berkembang menjadi perang regional penuh, dengan perang di Gaza sebagai salah satu pemicunya. Qatar menyalahkan impunitas Israel atas pelanggaran hukum internasional yang memicu krisis ini, dan menyerukan komunitas internasional untuk bertindak cepat menghentikan agresi Israel di Lebanon dan Gaza.
5. Uni Emirat Arab (UEA)
UEA menyuarakan keprihatinannya atas serangan Israel ke Lebanon, menyoroti dampak potensial terhadap stabilitas kawasan. Mereka menyerukan koordinasi internasional untuk menghentikan konflik dan melindungi warga sipil sesuai dengan hukum internasional. UEA menekankan perlunya penyelesaian diplomatik dan menghindari eskalasi yang dapat memperburuk situasi serta meningkatkan risiko ketidakstabilan.
6. Mesir
Mesir mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam pelanggaran kedaulatan Lebanon oleh Israel. Sebagai mediator utama antara Israel dan Hamas, Mesir telah berulang kali memperingatkan bahwa eskalasi ini dapat menyeret kawasan ke dalam perang regional yang lebih luas.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | SITA PLANASARI | IDA ROSDALINA
Pilihan Editor: Jokowi: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon