Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Spionase adalah praktik pengintaian atau penyelidikan secara rahasia terhadap data yang dimiliki oleh suatu negara.
Tujuan dari aksi spionase yakni untuk mendapatkan data informasi, rahasia militer negara lain. Data tersebut dapat berupa data ekonomi, data militer, dan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di berbagai negara, praktik spionase adalah sesuatu yang dilarang karena dapat mengganggu hubungan antar negara.
Negara yang melarang, salah satunya Amerika Serikat (AS). Setelah berakhirnya Perang Dunia I, AS merilis Undang-Undang yang mengatur tentang spionase, bernama Espionage Act.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam Espionage Act, melarang adanya berbagai informasi yang dimaksudkan untuk mengganggu kepentingan militer AS atau untuk membantu musuh-musuh AS. Bagi pelaku spionase di AS, diancam hukuman 20 tahun penjara dan denda sebesar USD 20.000.
Meski begitu, aksi mata-mata atau kasus spionase terus berulang terjadi di negeri Paman Sam tersebut.
Dilansir fbi.gov, berikut adalah lima kasus spionase terbesar yang pernah terjadi di sepanjang sejarah Amerika Serikat:
- Penghianat CIA, Aldrich Ames (1980)
Seorang perwira agen CIA, Aldrich Ames (31) mengkhianati negaranya Amerika Serikat ketika dalam masa-masa sulit. Pada 1980-an, ia menyampaikan informasi penting Rusia, termasuk KGB yang merupakan dinas intelijen asing Uni Soviet. Ia beberapa kali melakukan pertemuan rahasia bersama KGB di Meksiko, Roma, dan terakhir di Washington, D. C.
Atas tuduhan tindakan spionase tersebut, Ames ditangkap oleh FBI bersama istrinya di Virginia pada 21 Februari 1994. Pada tanggal 28 April 1994, Ames dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan istrinya, Rosario Ames dihukum 63 bulan penjara.
- Mata-mata Pearl Harbor (1942)
Pada 21 Februari 1942, selisih 76 hari setelah serangan tragis di Pearl Harbor, Bernard Julius Otto Kuehn dinyatakan bersalah karena telah melakukan praktik spionase terhadap Amerika Serikat. Ia lalu dijatuhi hukuman mati dengan cara ditembak langsung di Honolulu.
Berikutnya: Dalam aksinya, pada 2 Desember 1942, Otto Kuehn memberikan...
Dalam aksinya, pada 2 Desember 1942, Otto Kuehn memberikan rincian spesifik dan sangat akurat tentang armada yang dimiliki AS secara tertulis kepada Jepang. Pada hari yang sama, ia memberi konsulat serangkaian sinyal yang dapat diambil oleh kapal selam Jepang di dekat Pearl Harbor.
- The Duquesne Spy Ring (1942)
Kasus ini menjadi kasus spionase terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Sejumlah 33 anggota jaringan spionase Jerman yang dipimpin oleh Frederick Joubert Duquesne, bekerja sama melakukan pencurian data informasi penting di militer AS saat Perang Dunia II.
William G Sebold, menjadi agen ganda dan membantu FBI mengumpulkan bukti. Selama hampir dua tahun, FBI menjalankan stasiun radio gelombang pendek di New York untuk jaringan tersebut. Mereka mempelajari informasi apa yang dikirim Jerman untuk mata-matanya di AS. Joubert Duquesne. Foto : Wikipedia
Pada satu kesempatan, Duquesne menyediakan Sebold dengan foto dan spesifikasi jenis bom baru yang diproduksi di Amerika Serikat.
FBI akhirnya membongkar mata-mata kawanan itu. Tepat kemarin 70 tahun lalu, Duquesne dibawa ke pengadilan dan dihukum. Dia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara atas tuduhan spionase, serta hukuman bersamaan 2 tahun dan pembayaran denda $ 2.000.
- Robert Hanssen (1979)
Hanssen memulai aksi spionase pada tahun 1979. Ia bekerja sama dengan Uni Soviet saat bekerja untuk FBI untuk memata-matai AS. Dikatakan bahwa ia memperoleh lebih dari $ 600.000 untuk informasi yang diberikan kepada Soviet selama Perang Dingin. Ia sempat berhenti karena istrinya mengetahui tindakan tersebut, tetapi itu tidak berlangsung lama.
Hanssen kembali memata-matai empat tahun kemudian. Dia pindah dari KGB ke Intelijen Rusia pada tahun 1999, tetapi ditangkap pada tahun 2001 saat membuat penurunan. Dia mengaku bersalah untuk menghindari hukuman mati. Tetapi ia tetap dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
- John Walker (1967-1985)
John A. Walker, Jr., dan putranya, Michael, keduanya adalah anggota Angkatan Laut AS yang menyampaikan informasi kunci ke Uni Soviet dari tahun 1967 hingga 1985. Berkat aksi Walker, memungkinkan Soviet untuk membuka komunikasi rahasia militer AS dan menemukan kapal selam AS secara mudah.
Banyak yang percaya bahwa tindakan spionase John Walker adalah pelanggaran keamanan terbesar dari Perang Dingin. Setelah ditangkap, Walker hanya akan mengaku bersalah jika putranya diberikan keringanan hukuman atas keterlibatannya. Walker dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan meninggal di penjara pada tahun 2014.
HARIS SETYAWAN
Baca : Staf Lokal Kedutaan Inggris di Berlin Jadi Mata-Mata Rusia