Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Banjir musiman yang melanda Sungai Gangga, India, mengikis ratusan makam yang ada di tepinya hingga membuat jenazah terlihat. Ratusan jenazah yang diduga terinfeksi Covid-19 itu dimakamkan di sana selama gelombang ketiga pandemi menerjang negara tersebut.
Neeraj Kumar Singh, seorang pejabat di kota utara Allahabad, mengatakan bahwa hampir 150 mayat harus dikremasi dalam tiga pekan terakhir. "Kami tidak menggali jenazah. Hanya jenazah yang muncul, karena naiknya permukaan air, yang kami kremasi," katanya dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 26 Juni 2021.
Area pemakaman yang terkikis luapan Sungai Gangga memiliki luas lebih dari satu kilometer. Menurut Singh, ada sekitar 500-600 mayat yang terkubur di sini.
"Setiap tindakan pencegahan diambil dalam menangani mayat saat melakukan ritual terakhir mereka," ucap dia.
Sebagian besar jenazah yang dimakamkan di tepi Sungai Gangga diyakini meninggal karena virus corona pada April dan Mei ketika India dilanda lonjakan infeksi yang membanjiri rumah sakit di banyak daerah.
Beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi tradisional Hindu sehingga jenazah dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir yang berdekatan dengan sungai.
Jumlah kuburan semacam itu telah memicu kecurigaan bahwa total kematian India akibat pandemi mungkin lebih dari satu juta, beberapa kali lipat dari jumlah resmi yang dicatat, yakni hampir 400 ribu.
Baca juga: Negara Bagian Terkaya India Urungkan Pelonggaran Akibat Varian Delta Plus
Sumber: CHANNEL NEWS ASIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini