Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
REFERENDUM perdamaian, yang ditawarkan oleh Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, bulan lalu, akhirnya ditolak sebagian warganya. Sejak berkuasa pada 1999, Bouteflika berupaya merangkul kelompok garis keras. Pada masa pemerintahannya yang pertama itu, ia bahkan menjanjikan amnesti kepada mereka yang mau meletakkan senjata.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo