Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, mengutarakan kembali komitmen Indonesia untuk membangun kerja sama yang lebih kuat dengan Turkiye. Indonesia juga ingin berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kunjungan kerja itu, Retno menemui Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan, yang ke Jakarta pada Juli 2023. Keduanya juga menjalin komunikasi yang sangat intensif. Sikap kedua Menteri Luar Negeri yang saling mengunjungi itu memperlihatkan eratnya hubungan kedua negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI, pada Rabu, 1 Mei 2024, Retno dalam kunjugan kerja itu juga memaparkan beberapa ruang kerja sama yang masih bisa diperkuat. Indonesia dan Turkiye sama-sama berkomitmen mempercepat finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turkiye, dan menyambut baik rencana penyelenggaraan perundingan CEPA putaran ke-5 tahun ini. Finalisasi CEPA diharapkan akan membawa perubahan dan meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral kedua negara.
Kedua negara pun berkomitmen melanjutkan kerja sama dalam pemberantasan kejahatan transnasional melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Keamanan sebagai payung kerja sama dan berharap MoU mengenai pemberantasan terorisme dan pemberantasan kejahatan transnasional dapat segera diselesaikan.
Sedangkan mengenai kerja sama pertahanan, Retno dan Fidan sepakat mengadakan pertemuan 2+2 dan menyambut baik dialog militer dan pertahanan yang sedang berlangsung. Keduanya juga menyambut baik kerja sama strategis dalam pengembangan industri pertahanan, di antaranya untuk produksi bersama medium weight tank (MWT), dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam pemasarannya.
Bagi Turkiye, Indonesia merupakan salah satu mitra pertama di kawasan Asia Pasifik yang membentuk mekanisme Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi (HLSC). HLSC diumumkan bersama oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di sela-sela KTT G20 di Bali, pada 2022.
Menurut Retno, kedua negara telah melakukan persiapan Pertemuan pertama HLSC awal tahun depan terutama mengenai potensi hasil nyata. Indonesia dan Turkiye menugaskan para pejabat di kedua negara untuk mengidentifikasi lebih lanjut dan mempercepat penyelesaian perjanjian-perjanjian potensial dan hasil-hasil yang dapat dicapai demi keberhasilan penyelenggaraan HLSC Indonesia-Turki yang pertama.
Pilihan editor: 75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini