Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rezaian tak menjawab

Mukhsin rezaian, kapten pilot pesawat iran air bernomor 655, yang ditembak jatuh oleh kapal penjelajah as: uss vincennes. ia berdinas sudah 17 tahun menjadi pilot dan lulus sekolah penerbangan as.

16 Juli 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUKHSIN Rezaian, kaptcn pilot pesawat Iran Air bernomor 655, sudah menjadi pilot selama 17 tahun, ketika pesawat milik maskapainya ditembak, Minggu pekan lalu. Dan bersama penumpang serta awaknya, ia tak kembali lagi. Seperti umumnya pilot senior maskapai penerbangan Iran Air, dia lulusan sekolah penerbangan di AS. Rezaian juga sudah mengantungi ijazah dari Sckolah Keamanan Penerbangan di Orlando, Florida, selain menyandang brevet sebagai kapten pesawat Boeing 727s dan 737s. Jadi, tak mengherankan, bila melihat jam terbangnya, rekan-rekannya meragukan tragedi itu sebagai keteledoran Rezaian. Tapi untuk apa menyesali dia, "mereka semua tak akan kembali. Mereka tak akan pernah menyaksikan anak-anak mereka," ujar salah seorang keluarga awak pesawat, Rabu pekan lalu, dalam upacara penghormatan 12 awak pesawat nahas itu. Sekitar 100 pegawai Iran Air, plus sejumlah keluarga dan sobat, hadir dalam upacara di masjid Arke. Di sana juga terbujur jenazah Pramugari Mina Motlevi, 28 tahun, yang baru menikah dengan seorang pilot. Di sebelahnya terbaring peti jenazah dua rekannya, Sodveh Ghaszvini dan Jaleh Bnaiyan, yang harus berpisah dengan dua anak perempuannya. Suasana demikian memilukan, sehingga tak seorang pun peduli pada laporan-laporan soal penyesalan AS atau rencana balas dendam. Seperti umumnya orang Iran, para hadirin dalam upacara itu tak percaya, teknologi yang demikian hebat di kapal USS vincennes tak mampu membedakan pesawat Airbus dengan pesaat tempur F-14. "Saya kira, keputusan untuk menembak pesawat itu dilakukan dalam keadaan sangat gugup," kata Kapten Ali Mahdaviani, instruktur senior pesawat Airbus dan Boeing (Jumbo) 747. Tapi mengapa Rezaian tak menjawab peringatan? Benarkah karena ia merasa sudah berada di jalurnya, hingga tak perlu menjawab? Tapi itu bisa dimaklumi, kata Mahdaviani, kemungkinan besar dua radio komunikasinya sedang sibuk. Sebab, dalam keadaan baru lepas landas, Rezaian harus mengadakan kontak dengan empat menara kontrol bandar udara -- bandar Abbas sebagai pangkalan induk, Teheran, Pulau Kish, dan Dubai sebagai pangkalan terdekat yang sewaktu-waktu menerbangkan pesawat. Itu soalnya bila Mahdaviani menarik kesimpulan bahwa penembakan itu dilakukan karena kapten kapal AS, Vincennes, sudah dirasuki kebencian pribadi. Kabarnya, awak kapal AS di Teluk Persia belakangan -- ini seperti orang kalap. Mereka suka menanyai pesawat sipil yang melintas di atas Teluk, kendati tak menyimpang dari jalur. Beberapa pekan lalu, seorang kapten pesawat pernah bercanda dengan seorang pramugari, bahwa dia disuruh menyingkir dari jalur oleh kapal AS. "Dulu itu saya anggap lucu," ujar pramugari yang diajak bercanda itu. Kini mungkin ia tak merasa lucu lagi, tapi waswas. Awak pesawat, yang mengaku tak peduli pada politik, itu pun ikut memaki AS. "Kami hanya menjalankan pekerjaan. Kami tak mau mati seperti ini," teriaknya, emosional. Sebaliknya, beberapa rekannya menunjukkan sikap tak suka terhadap pemerintah Iran, yang dianggap memanfaatkan tragedi itu untuk kepentingan politik. "Peristiwa itu adalah propaganda besar bagi mereka." Benarkah Khomeini merasa senang? Yang jelas, hingga awal pekan ini baru 200 jenazah yang ditemukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus