Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sadat Makin Kokoh

Hasil referendum di Mesir mendukung langkah Sadat untuk berunding dengan Israel. Pemimpin Arab radikal saling bertentangan mengenai usul mesir. PLO & Libya tetap bersikap keras dan meninggalkan sidang. (ln)

28 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESIR sebenarnya tidak perlu lagi meminta pendapat rakyat terhadap persetujuan damai Arab-lsrael. Parlemennya sudah menerima langkah damai itu 10 April lalu dengan suatu mayoritas mutlak. Tapi pengukuhannya lewat referendum masih diperlukan Presiden Anwar Sadat pekan lalu. Hasilnya tidak meleset dari dugaan Sadat, yakni dukungan 99%. Kini terbukti benar pada kaum pemimpin Arab radikal -- kelompok Baghdad -- bahwa langkah damai itu merupakan keinginan rakyat Mesir yang murni. Sadat mengumumkan pula rencana Mesir mengadakan pemilu untuk parlemen pada bulan Juni. Dijanjikannya liberalisasi kehidupan politik dan pers. Sebelum referendum, para pemimpin Mesir tidak lagi berbicara mengenai "Nasionalisme Arab," melainkan sibuk dengan "Patriotisme Mesir." Ketua Parlemen Mesir, Soufy Abu Taleb, dalam suatu pidato pekan silam mengecam keras para pemimpin Arab yang menentang langka damai Mesir. "Setiap huruf dalam perjanjian damai itu dibayar dengan darah 100 ribu syuhada Mesir yang tewas dalam 4 perang melawan Israel," demikian Taleb. Namun kaum gerilyawan Palestina cenderung meningkatkan kegiatan. Umpamanya sebuah bom surat pekan lalu meledak di kantor pos Kairo. Korbannya seorang wanita. Di Beirut suatu kelompok gerilya Palestina mengaku bertanggungjawab atas bom tersebut. Sebelumnya, sekelompok orang Palestina bersenjata melakukan pemboman terhadap calon-calon penumpang pesawat terbang Israel, El Al, di Brussel, Belgia. Di Beirut sendiri terjadi penggeranatan terhadap Kedutaan-besar Amerika dan Pusat Kebudayaan Kennedy milik Amerika. Ke dalam Israel pun orang Palestina melancarkan aksinya. Beberapa di antara mereka tewas ketika mencoba melintasi perbatasan Israel-Libanon Selatan. Para pemimpin Arab radikal masih mencoba dengan segala cara melaksanakan hasil pertemuan Baghdad akhir Maret yang menghukum Mesir. Di Baghdad mereka sepakat untuk menghentikan semua bantuan ekonomi dan minyak kepada Kairo. Mesir juga disingkirkan dari semua organisasi negara-negara Arab. Tapi kemudian Menteri Perminyakan Arab Saudi, Sheik Ahmad Zaki Yamani, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. "Minyak kepada Mesir akan mengalir terus dari Arab Saudi Ini tidak termasuk dalam kerJasama ekonomi Arab," kata Yamani. Juga Bank Pembangunan Islam ternyata akan terus membantu Mesir. Dr Ahmad Muhammad Ali, presiden bank tersebut menjelaskan "Bank ini tidak ada hubungannya dengan politik." Pertemuan Baghdad yang terakhir itu memang bukan suatu majlis yang akrab. Pertentangan melandanya demikian rupa hingga Yasser Arafat, ketua PLO, serta delegasi Libya suatu kali meninggalkan sidang. Sikap keras PLO dan Libya kabarnya hampir saja menjadi sebab ditinggalkannya sidang itu oleh Pangeran Saud Al Faisal dari Arab Saudi Jelas ada ketidak-pastian di pihak yang menentang Mesir. Sadat, tentu saja, mendapat keuntungan dari keadaan demikian. Tapi keuntungan terbesar yang bisa dimanfaatkan Sadat adalah di dalam negeri sendiri seperti hasil referendum pekan silam. Bahkan ia berani memulihkan liberalisasi politik Mesir yang terhenti sejak zaman Nasser. Dalam suatu negara yang ekonominya belum bisa disebut sehat, liberalisasi politik itu mengandung risiko besar bagi Sadat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus