Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan pada Kamis 8 November 2024 akan bekerja sama dengan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dalam menghadapi “perkembangan baru yang berbahaya” terkait dengan masuknya pasukan Korea Utara ke dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Apa yang semakin sering kita lihat adalah Korea Utara, Iran, Cina, dan tentu saja Rusia bekerja sama, bekerja sama melawan Ukraina,” kata Rutte kepada wartawan pada pertemuan para pemimpin Eropa di Budapest.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini semakin menjadi ancaman, tidak hanya bagi NATO bagian Eropa, tapi juga bagi Amerika Serikat – karena Rusia mengirimkan teknologi terbaru ke Korea Utara,” dia memperingatkan.
“Saya berharap dapat duduk bersama Donald Trump untuk membahas bagaimana kita dapat menghadapi ancaman ini secara kolektif,” kata Rutte.
Korea Utara telah menjadi salah satu pendukung terkuat serangan besar-besaran Rusia di Ukraina, dan Barat telah lama menuduh Pyongyang memasok peluru artileri dan rudal ke Moskow.
Berdasarkan laporan intelijen, negara-negara Barat kini yakin Pyongyang telah mengerahkan sekitar 12.000 tentara ke Rusia, yang menunjukkan keterlibatan lebih dalam dalam konflik tersebut.
Sementara itu Iran dituduh memasok rudal dan drone kepada Rusia, sedangkan Cina dicurigai membantu Moskow menghindari sanksi Barat terhadap teknologi yang digunakan dalam perang melawan Ukraina.
ARAB NEWS