Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sekjen Palang Merah: Risiko Kelaparan Meningkat Setiap Hari di Gaza

Sekretaris Jenderal Palang Merah mengatakan sekitar 80 persen penduduk Gaza mengalami kondisi kerawanan pangan akut.

28 Februari 2024 | 02.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal dan CEO Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Jagan Chapagain memperingatkan bahwa kerawanan pangan yang parah sedang terjadi di Gaza.
 
“Risiko kelaparan meningkat setiap hari, karena sekitar 80 persen penduduk sudah menghadapi kondisi kerawanan pangan akut yang bersifat darurat atau bencana,” katanya di media sosial X pada Senin, 26 Februari 2024.
 
Lebih dari satu juta anak-anak dan orang lanjut usia di pusat penampungan menderita risiko dehidrasi, penyakit pencernaan dan pernafasan, penyakit kulit, dan anemia, menurut laporan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
 
“Ini adalah kenyataan pahit yang dihadapi masyarakat Gaza setiap hari,” tulis sekjen IFRC. “Saya mengulangi seruan saya untuk akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.”
 
Pekerjaan kemanusiaan sedang terhambat di Gaza, di tengah intensitas serangan Israel yang meningkat di kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir. 
 
Badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan dua rute pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza, yaitu penyeberangan Rafah dan Kerem Shalom, tidak konsisten.
 
Jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza pada bulan Februari sangat sedikit, kata UNRWA, dengan rata-rata hampir 98 truk yang masuk setiap hari. Jumlah tersebut turun sebesar 50 persen dibandingkan dengan Januari 2024. 
 
Sementara jumlah truk yang memasuki Gaza masih jauh di bawah target yaitu 500 truk per hari, dengan kesulitan membawa pasokan melalui Kerem Shalom dan Rafah.
 
“Truk-truk UNRWA kesulitan memasuki Jalur Gaza karena kendala keamanan dan penutupan sementara di kedua perlintasan. UNRWA kadang-kadang harus menghentikan sementara pengiriman pasokan karena masalah keamanan,” kata UNRWA dalam sebuah laporan pada Senin.
 
Dengan situasi darat yang tidak memungkinkan, negara-negara yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza terpaksa melakukannya lewat udara, seperti yang dilakukan oleh Yordania dan Prancis hari Senin.

NABIILA AZZAHRA 

Pilihan editor: Latihan Militer NATO Dimulai di Italia, 9 Negara Ikut Serta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus