Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sengaja Menyebarkan Video Tari Perut, Dosen Perempuan di Mesir Dipecat

Pengadilan tinggi Mesir memecat seorang dosen perempuan karena dia membagikan video dirinya sedang tari perut.

14 September 2022 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para Bellydancers mendemonstrasikan gerakan Bellydance (tarian perut) saat workshop di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur (5/5). Tarian tersebut di jadikan sebagai alternatif untuk menjaga kebugaran dan keindahan tubuh. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tinggi Mesir menerbitkan putusan mengeluarkan seorang dosen perempuan bernama Mona Prince, yang bekerja di sebuah universitas, lantaran dengan sengaja menyebarkan video dirinya menari perut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mona Prince mengunggah video pada 2017 di halaman Facebook pribadinya. Klip itu memperlihatkan dia sedang menari perut di teras dengan galabeya biru, atau gaun panjang tradisional Mesir. Prince adalah dosen bahasa Inggris di Universitas Suez yang dikelola negara.

Unggahan tersebut menimbulkan kontroversi. Beberapa siswa kemudian mengeluh bahwa Prince telah merusak nilai-nilai agama dengan konten yang dia sajikan selama mengajar.

Mahkamah Agung Administrasi Mesir mengatakan Prince telah melakukan pelanggaran termasuk penyimpangan ilmiah dari kurikulum akademik. Ia juga dianggap menyebarkan ide-ide yang bertentangan dengan kepercayaan agama dan ketertiban umum.

Pengadilan juga menilai unggahan Prince dan menyebarkan rekaman videonya sedang tari perut, telah menurunkan prestise profesor di universitas serta tanggung jawab mereka untuk menyebarkan nilai-nilai edukasi.

Putusan pengadilan bersifat final dan melarang Prince bekerja di universitas swasta atau negeri.
Para aktivis hak-hak perempuan menyebut putusan ini merupakan upaya untuk menegakkan nilai-nilai agama dan sosial konservatif dengan cara membatasi kebebasan pribadi.

Prince menolak mengomentari putusan ini. Namun melalui media sosial dia mengatakan keputusan pengadilan membuatnya bersedih untuk Mesir, sedih untuk sejarah, peradaban, dan budaya negaranya. 

REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.          

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Lulus dari Universitas Gunadarma jurusan Sastra Inggris pada 2019. Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus