Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap kata yang diucapkannya, setiap langkah yang diambilnya, Presiden AS Joe Biden kini mendapat sorotan dari dunia yang khawatir terhadapnya, mengawasi penampilannya yang goyah seperti debatnya pada bulan Juni yang memicu desakan baru agar ia meninggalkan pencalonan presiden 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Semua sepakat usia Biden yang sudah 81 tahun terlalu tua untuk mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat. Namun, siapakah kandidat tertua dalam seratus tahun terakhir dalam sejarah Amerika Serikat?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rekor Biden
Salah satu hal yang paling menarik dari Joe Biden yang lahir pada 20 November 1942, adalah ia sudah menjadi presiden tertua dalam sejarah AS. Rekor itu didapatnya saat dilantik empat tahun lalu, Waktu itu, ia berusia 78 tahun dan mengalahkan rekor Ronald Reagan yang dilantik sebagai Presiden AS saat berusia 69 tahun.
Rekor Biden akan terpecahkan jika Donald Trump (14 Juni 1946), kandidat kuat Partai Republik berhasil mengalahkannya November nanti dan meraih kursi presiden di usia 78 tahun.
Hal ini membuat mereka berdua menjadi orang tertua yang mencalonkan diri sebagai presiden. Tapi siapa lagi yang berada di puncak daftar itu?
Pada pemilu 1924, Calvin Coolidge, seorang Republikan, mengalahkan Robert M. La Follette, seorang warga Wisconsin yang merupakan seorang Republikan sampai ia mendirikan Partai Progresif beberapa tahun sebelumnya. La Follette berusia 69 tahun ketika ia mencalonkan diri sebagai Presiden AS.
Dwight D. Eisenhower dari Partai Republik berusia 60 tahun saat mencalonkan diri sebagai presiden dan menang pada 1952. Beberapa dekade kemudian, pada 1974, Presiden Gerald Ford dari Partai Republik, yang pernah menjabat sebagai wakil presiden Richard Nixon, berusia 61 tahun saat kalah dari Jimmy Carter dari Partai Demokrat.
Sebelum Biden, ada Ronald Reagan
Ronald Reagan berusia 69 tahun saat mencalonkan diri sebagai presiden untuk pertama kalinya pada tahun 1980, mengalahkan Jimmy Carter. Ia menjadi kandidat tertua yang mewakili partai besar dalam sejarah Amerika Serikat. Dia kemudian memegang rekor sebagai presiden AS tertua hingga Joe Biden.
George H.W. Bush, yang menjabat sebagai wakil presiden Reagan, berusia 66 tahun saat terpilih sebagai presiden. Senator Bob Dole dari Partai Republik berusia 73 tahun saat pemilihan umum 1996, namun dikalahkan oleh Presiden Bill Clinton.
Pada abad ke-21, Senator John Kerry, yang berusia 61 tahun saat kalah dari petahana dari Partai Republik, merupakan penantang dari Partai Demokrat untuk Presiden George Bush pada tahun 2004.
John McCain berusia 72 tahun saat kalah dari Barack Obama pada 2008, Hillary Clinton berusia 69 tahun saat melawan Donald Trump pada 2016, dan Mitt Romney, yang melawan Barack Obama pada tahun 2012, berusia 65 tahun saat petahana dari Partai Demokrat itu mengalahkannya.
Biden Juga Tertua Secara Global
Mereka tidak hanya menjadi pemimpin tertua yang menjabat di AS, tetapi juga menjadi pemimpin dunia tertua di dunia. Tetangga Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, berusia 52 tahun, dan di Meksiko, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) yang akan segera habis masa jabatannya, berusia 70 tahun. Pengganti AMLO, Claudia Sheinbaum berusia 62 tahun.
Di seberang Atlantik di Uni Eropa, tidak ada kepala negara yang berusia lebih dari 68 tahun. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk adalah yang tertua di usia 67 tahun. Rata-rata untuk seluruh blok adalah 54 tahun - dua setengah dekade lebih rendah dari rata-rata usia Trump dan Biden.
Di seluruh Pasifik, terdapat lebih banyak kesamaan mengenai usia para pemain kekuatan regional utama. Presiden Cina, Xi Jinping, dan Rusia, Vladimir Putin, berusia 71 tahun. Narendra Modi, Perdana Menteri India, berusia 73 tahun. Pemimpin dunia tertua adalah Presiden Kamerun, Paul Biya, yang berusia 91 tahun.
Pew Research mempelajari hubungan antara 'kebebasan' dan usia dan menemukan bahwa negara-negara dengan pemimpin yang lebih tua cenderung lebih otoriter. Para pemimpin di negara-negara tersebut yang terus menjabat hingga usia 60-an, 70-an, 80-an, dan bahkan 90-an memiliki waktu puluhan tahun untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan memastikan bahwa generasi berikutnya yang akan bergabung dengan partai mereka setia kepada faksi mereka.
AS | REUTERS